TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum bisa memastikan kecelakaan kapal Dinas Perhubungan di Kepulauan Seribu akibat ketidakmampuan merawatnya.
Hal ini masih harus menunggu hasil investigasi untuk memastikan kondisi dan kelaikan kapal. “Mungkin ada benarnya dan masukan juga bahwa kami harus merawat kapal,” kata Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Selasa petang, 24 April 2018.
Baca: Polisi Usut Unsur Kelalaian Ledakan Kapal Dishub di Kepulauan Seribu
Menurut Sandiaga Uno, untuk perawatan dan pemeliharaan kapal bukan sekadar urusan anggaran. Persoalan sumber daya manusia juga perlu diperhatikan sebagai eksekutor di lapangan. “Memang fungsi mengaudit ulang ini bukan hanya mengaudit ulang infrastrukturnya, fisiknya, tapi juga SDM,” ucap Sandiaga Uno.
Ahad lalu, kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta meledak di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Kapal meledak beberapa detik setelah mesinnya dinyalakan. Sembilan orang terluka dalam insiden itu.
Wakil Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menuturkan pihaknya masih menyelidiki penyebab meledaknya kapal itu. Sehari-hari, Dinas Perhubungan mengoperasikan kapal bermesin tempel itu untuk antar-jemput anak sekolah di Kepulauan Seribu.
Dinas mengoperasikan tiga kapal sejenis dengan nomor urut 06, 07, dan 08. Ketiga kapal itu telah ditarik ke Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, sejak dua hari lalu.
Senin lalu, garis polisi tampak melintang pada kapal berkode 07. Bagian lambung kapal tampak gosong. “Sebenarnya kapal itu lebih bagus ketimbang kapal kayu,” ujar Edi Mulyono, warga Kepulauan Seribu yang kemarin berada di Muara Angke.
Sebelum Sandiaga Uno menyatakan berjanji mengaudit ulang infrastruktur dan SDM, Kepolisian Resor Kepulauan Seribu tengah intensif menyelidiki, apakah ada unsur kelalaian dalam ledakan kapal milik Dinas Perhubungan yang menyebabkan sembilan penumpang luka-luka itu. Polisi telah memeriksa 15 orang, mulai penumpang hingga kapten kapal dan anak buah kapal (ABK).