TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendeklarasikan anti-narkoba di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 6 Mei 2018. Dalam deklarasi tersebut, kepolisian bersama IDI mengadakan konsultasi gratis bagi masyarakat yang sudah terlanjur ketergantungan narkoba.
"Silakan kami sudah membuka diri, antara IDI dan Dinas Kesehatan sudah membuka diri. Silakan datang, tidak dipungut biaya, datang saja nanti konsultasi bagaimana ketergantungan itu," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad, 6 Mei.
Masyarakat, kata Argo, bisa berkonsultasi, hingga sejauh mana penggunaan narkoba sang pecandu lalu bagaimana solusinya. Jadi, deklarasi ini nantinya bisa dijadikan role model untuk daerah-daerah lain.
"Nanti para pengguna atau para ketergantungan narkoba ini tidak akan takut, sudah ada undang-undang yang mengatur jika ada saudara, keluarga, teman, atau tetangga yang menjadi pengguna narkoba," kata dia.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengungkapkan, deklarasi ini diadakan karena ia melihat pengguna narkoba kian hari kian banyak, tapi mereka tidak terlihat. Dengan adanya deklarasi ini, masyarakat diharapkan lebih terbuka dalam memberikan informasi para pengguna narkoba, lalu bisa diatasi oleh seluruh stakeholder terkait.
"Memang kami bersama-sama dengan teman-teman IDI, melihat begitu banyak pengguna narkoba sehingga IDI bekerja sama dengan kami untuk membuka diri, bahwa siapa saja keluarga atau mungkin anaknya kalau sudah terkena narkoba ingin merehabilitasi, dokter siap untuk diajak merehabilitasi ini dalam rangka mencegah," ucap Indra.
Namun Indra menjelaskan, masyarakat yang melapor tidak akan ditangkap. Pengguna narkoba yang melapor akan terlebih dulu direhabilitasi. "Kalau dia sudah melaporkan sejak dini, itu akan lebih baik dan akan direhab, jangan sampai terus-menerus. Kalau dibiarkan nanti dia jadi pengguna lama, lalu bisa menjadi pengedar. Maka dari itu, kami bekerja sama dengan IDI untuk membuka diri," ucapnya.