TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengajukan 27 pertanyaan kepada Stedi Ripka Watung. Pria 36 tahun itu adalah korban dugaan intimidasi oleh massa berkaus #2019GantiPresiden yang terjadi di Car Free Day (CFD).
Pertanyaan itu disampaikan dalam pemeriksaan perdana yang dilakukan Senin, 7 Mei 2018. Salah satunya yang ditanyakan adalah alasan Stedi mengenakan baju kaus #DiaSibukKerja "Itu ditanyakan kepada kami," kata Joshua Victor, kuasa hukum Stedi, seusai pemeriksaan.
Baca: Relawan #2019GantiPresiden Deklarasi, Relawan Jokowi Tak Diam
Stedi menjalani pemeriksaan selama lebih dari 3 jam. Stedi diperiksa sejak pukul 10.50 WIB sampai 14.10 WIB, di Gedung Dirkrimum Polda Metro Jaya, Senin, 7 Mei 2018.
Stedi datang sekitar pukul 10.50 WIB. Selain Joshua, Stedi ditemani oleh empat orang rekannya di organisasi Jaringan Kemandirian Nasional atau Jaman, sebuah organisasi advokasi bidang pangan yang pernah mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.
Insiden intimidasi terhadap Stedi terjadi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, pada 29 April 2018. Stedi yang berolahraga menggunakan baju kaus #DiaSibukKerja mendapat perlakuan tak pantas dari massa berkaus #2019GantiPresiden.
Baca: Polisi Bikin BAP Bocah Korban Intimidasi Massa #2019GantiPresiden
Selain itu, polisi juga menanyakan soal makna dari kaus bertagar #DiaSibukKerja yang dikenakan Stedi. Joshua enggan menjelaskan. "Itu kepentingan penyidik. Kami enggak bisa menyampaikan itu," kata Joshua.
Jika korban intimidasi lainnya Susi Ferawati hadir karena undangan panitia komunitas #DiaSibukKerja, maka Stedi tidak. Ia membantah hadir karena undangan panitia. "Saya ikut ke sana sama Grup Jaman," kata Stedi.
Tak hanya itu, Stedi juga ditanya soal kronologi insiden intimidasi tersebut. Polisi, kata Joshua, juga menanyakan orang-orang yang diduga melakukannya. "Stedi tadi juga tidak mengetahui siapa orangnya yg mengggunakan kaus tagar #2019GantiPresiden," kata dia.