TEMPO.CO, Tangerang - Security Rescue & Fire Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta, Tommy Hadi Bawono, membenarkan adanya kericuhan di Terminal 3 Internasional yang melibatkan ratusan penumpang AirAsia. Para penumpang kesal lantaran tidak mendapat kepastian kapan mereka diberangkatkan.
"Para penumpang mengamuk, kami kendalikan situasi dan mengantisipasi jangan sampai terjadi anarkistis," ujarnya, Minggu, 1 Juli 2018. "Informasi yang kami terima, penerbangan dibatalkan karena efek erupsi Gunung Agung di Bali."
Menurut Tommy, AirAsia XT407 tujuan Cengkareng-Narita (Tokyo, Jepang) dijadwalkan berangkat pada 29 Juli 2018 pukul 23.00 dari Bali. "Tapi pesawat itu tidak bisa terbang karena erupsi Gunung Agung," katanya.
Baca: Ratusan Calon Penumpang AirAsia Ngamuk di Bandara Soekarno-Hatta
Informasi tentang penundaan penerbangan ini tidak sepenuhnya sampai kepada ratusan penumpang AirAsia. Rombongan penumpang akhirnya mendatangi petugas AirAsia untuk meminta penjelasan. "Setelah kami banyak bertanya, baru AirAsia menginformasikan jika pesawat diperbaiki, onderdil pesawat belum siap," ujar salah satu penumpang yang tidak mau disebutkan namanya.
Para penumpang sempat menumpahkan kekesalan dan amarahnya kepada petugas AirAsia yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Melalui keterangan tertulis, AirAsia menyatakan penyesalannya terkait gangguan penerbangan XT407 rute Jakarta-Narita. "Kami sangat menyesal menginformasikan pembatalan penerbangan karena alasan operasional ini," demikian pernyataan tertulis AirAsia, Ahad 1 Juli 2018.
Dalam pernyataan tertulis itu, AirAsia X Indonesia menjelaskan, penumpang yang terkena dampak telah diinformasikan mengenai pembatalan tersebut dan telah diberikan kompensasi berupa akomodasi maupun penerbangan alternatif melalui hub regional Grup AirAsia di Kuala Lumpur dan Bangkok.