TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menegaskan kembali akan menolak rencana penjualan saham perusahaan bir, tapi Wagub Sandiaga Uno berkukuh akan menjualnya.
Sandiaga menuturkan, pemerintah bakal menerima lebih dari Rp 1 triliun jika berhasil menjual sebanyak 26,25 persen saham di PT Delta Djakarta. Semisal dana itu didepositokan, kata Sandiaga, DKI bakal menerima untung lebih besar daripada dividen PT Delta Djakarta yang hanya berkisar Rp 40 miliar per tahun.
Baca : Saham DKI Dijual, Sandiaga Uno Izinkan PT Delta Tetap Pasok Bir
Baca Juga:
"Kita depositokan selama setahun, kita udah dapat Rp 50-60 miliar, tidak tergantung dari pada bunga deposito tabungan," kata Sandiaga di Balai Kota, Rabu, 11 Juli 2018.
Menurut Sandiaga Uno, sumbangsih dana Rp 40 miliar oleh PT Delta Djakarta tidak terlalu signifikan terhadap APBD DKI. Dia membandingkan kontribusi perusahaan lain seperti BANK DKI yang mampu mencapai keuntungan sekitar Rp 700 miliar.
Sandiaga melanjutkan, hasil penjualan saham PT Delta juga akan dimanfaatkan untuk kepentingan warga. Menurut dia, dana segar hasil penjualan akan diramu dalam bauran kebijakan yang langsung dirasakan warga.
Simak juga : Kisruh Perombakan Eselon II, DPRD DKI Akan Panggil Anies Baswedan
"Kebijakan di bidang penciptaan lapangan pekerjaan, harga pangan terjangkau, biaya hidup terjangkau, termasuk biaya transportasi, perumahan dan sebagainya," ujar Sandiaga.
Walau tetap akan menjual saham, Sandiaga menyatakan tetap akan membiarkan perusahaan tersebut beroperasi. "PT Delta Djakarta akan terus mensuplai bir bagi pasar di DKI dan ada beberapa perusahaan yang lain baik yang impor maupun yang memproduksi sendiri," kata Sandiaga.
Sandiaga mengaku paham pertumbuhan pasar bir tergolong sehat. Langkah melepas saham, menurut Sandiaga justru akan meningkatkan nilai investasi PT Delta Djakarta. Sandiaga berharap pemegang saham dapat mendukung ekspansi perusahaan.