TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk menjamin kemanan penyeberang jalan di pedestrian light control (pelican) crossing yang akan dibangun di depan Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pihaknya akan melakukan sosialisasi denggan menempatkan petugas Dinas Perhubungan DKI.
Baca juga: Sandiaga: Pelican Crossing di Bundaran HI Selesai Sebelum 31 Juli
"Petugas akan ditempatkan selama 24 jam. Jadi, penyeberang pelican crossingakan aman," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juli 2018. Pelican crossing adalah lampu lalu lintas untuk penyeberangan pejalan kaki, lebih dikenal dengan tombol penyeberangan.
Dengan adanya petugas di pelican crossing, Anies Baswedan berharap warga penyandang disabilitas dan warga lanjut usia bisa lebih leluasa menyeberang jalan protokol itu. “Bisa membiasakan pengemudi dan warga menyeberang sesuai aturan,” ujat Anies Baswedan.
Pelican crossing dibangun sebagai pengganti dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Thamrin yang akan dirobohkan pekan ini. Anies Baswedan berasalan JPO itu mengganggu pemandangan Patung Selamat Datang di Bundaran HI.
Selain itu, Anies Baswedan mengatakan JPO itu tidak akan dibutuhkan kembali untuk menyeberang. Sebab, ke depannya masyarakat akan menyeberang melalui MRT yang terletak di jalur bawah tanah.
Teknis penggunaan pelican crossing, Anies Baswedan menambahkan, setelah penyeberang jalan menekan tombol, maka lampu untuk pejalan kaki akan berwarna hijau. Pada saat yang bersamaan, kendaraan harus berhenti.
Fasilitas penyeberangan semacam, kata Anies, ini bukan barang baru di Jakarta. Sebelumnya sudah ada di sejumlah tempat di DKI, seperti di depan halte Transjakarta Monas. Menurut rencana, pembangunan pelican crossingakan rampung pada akhir Juli ini, sehingga bisa digunakan seblum perhelatan Asian Games 2018.