TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menganggarkan pembuatan atribut sosialisasi Asian Games 2018. Semua spanduk yang bertebaran ataupun bendera yang telah terpasang berasal dari swadaya masyarakat yang memang didorong untuk melakukannya.
Baca:
Akhirnya Terpasang Spanduk Raksasa Asian Games di Jakarta
Anies Baswedan Tegur Gedung Belum Pasang Atribut Asian Games
Hasilnya, banyak spanduk yang tersebar tidak menarik karena tidak berukuran cukup besar dan terkesan hanya mengotori dinding atau pagar. Bendera negara peserta yang diikat hanya pada tiang bambu juga sempat viral karena mengundang cibiran.
"Atribut sosialisasi didanai swadaya," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Senin 30 Juli 2018.
Dia menerangkan, anggaran yang ada dari DKI hanya ditujukan untuk pembuatan kaus bagi siswa saat penyambutan obor Asian Games tiba di Jakarta pada 16 Agustus mendatang. Anggaran pembuatan kaus semula nilainya Rp 3 miliar tapi pertengahan Juni lalu nilainya ditambah menjadi Rp 12 miliar.
Untuk sarana sosialisasi lain seperti spanduk dan umbul-umbul, Ratiyono mengatakan, anggarannya ditanggung tiap kantor pemerintahan di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta. Pemasangannya mengacu pada Seruan Gubernur Nomor 8 Tahun 2018 tentang Partisipasi untuk Menyukseskan dan Memeriahkan Asian Games 2018 yang terbit awal Juli lalu.
Dalam Seruan Nomor 8, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau pengelola gedung swasta, bisnis, dan pemerintahan untuk menghias gedungnya dengan media sosialisasi. Bentuk dan konten sosialisasinya bisa diakses di situs jakarta.go.id atau beritajakarta.id.
Baca:
Sesama Tuan Rumah Asian Games, Alex Noerdin Sindir Jakarta
Cara ini rupanya mengundang kritik karena tak mampu menghadirkan euforia ataupun gairah akan pesta olahraga se-Asia seperti yang diharapkan. Anies Baswedan bahkan harus mengingatkan kembali seruannya itu kepada para pemilik dan pengelola gedung pada 23 Juli 2018 lalu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi terang mengatakan sosialisasi Asian Games di Jakarta tak meriah. Ia membandingkannya dengan suasana di Palembang, Sumatera Selatan, yang juga menjadi tuan rumah. "Di sana, saat turun dari pesawat sudah terasa akan ada Asian Games," kata dia.
Prasetio berharap Pemerintah DKI Jakarta memanfaatkan sisa masa kurang dari tiga pekan sebelum Asian Games dimulai untuk menggenjot sosialisasi. Menurut dia, kemeriahan Jakarta nantinya harus melebihi kondisi yang terjadi pada 1962 lalu saat Ibu Kota menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. "Karena setelah sekian lama kita baru jadi tuan rumah lagi," kata dia.