Agustus 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani keputusan Gubernur tentang pemberhentian Erlan Hidayat sebagai Direktur Utama PAM Jaya. Anies mencopot Erlan dan menggantinya dengan Priyatno Bambang Hernowo, yang sebelumnya adalah Direktur Komersial dan Operasional PT Aetra Air Tangerang.
Baca:
Direktur Baru PAM Jaya dari Aertra Diminta Stop Swastanisasi
Aertra adalah satu di antara dua operator swasta air bersih di Jakarta. Sahamnya pernah dimiliki Sandiaga Uno sebelum dijual Juni lalu. Penjualan saham itu juga disorot karena diizinkan di tengah proses hukum tentang penghentian swastanisasi air di Jakarta.
Irham Dilmy, Ketua Tim Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi, Dewan Pengawas, dan Komisaris pada Badan Usaha Milik Daerah mengatakan penunjukan Priyatno bertujuan menengahi pemutusan kontrak Pemprov DKI dengan perusahaan swasta PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). "Kita tahu pada 2017 ada putusan MA yang mengembalikan tata kelola air kepada Pemerintah Daerah, nah ini bagaimana cara (Dirut baru PAM Jaya) mengoperasikannya, walaupun itu bukan berarti secara langsung memutuskan hubungan dengan dua operator, yakni Aetra dan Palyja," katanya.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, Erlan Hidayat. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Agustus 2018
Dua direktur PT Jakarta Propertindo juga diganti. Anies Baswedan memilih Hanief Arie Setianto sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Yuliantina Wangsa Wiguna sebagai Direktur Keuangan. Masing-masing menggantikan Hendra Lesmana dan Lim Lay Ming.
Latar belakang Hanief diketahui merupakan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Sebelumnya, Hanief juga sempat menjadi anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga usai memenangkan pilkada tahun lalu.
Sedangkan Yuliantina pernah menjabat sebagai Direktur keuangan PT Saratoga Investama. Ini adalah perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur Jakarta kini calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Irham Dilmy: pergantian untuk mewujudkan visi misi Jakpro sebagai perusahaan utama yang menangani infrastruktur Jakarta. Pemilihan keduanya juga telah melalui seleksi yang ketat, di antaranya adalah uji kompetensi dan pengecekan latar belakang.