TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendesak Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera mengusulkan nama cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.
Baca juga: Ketua DPRD Ingin PKS dan Gerindra Segera Bahas Nama Cawagub DKI
Bila tak segera, Prasetio memperkirakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal kerepotan. Apalagi kini pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 sedang berjalan.
"Karena Pak Anies sendiri, kalau memimpin dengan APBD yang sedang kita bahas hari ini dengan anggaran yang sangat besar untuk 2019, repot loh," ujar Prasetio di rumah dinasnya, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Oktober 2018.
Prasetio menilai, Anies Baswedan tak bisa bekerja seorang diri terlalu lama. Sementara pembahasan soal APBD 2019 masih berjalan. Menurut dia, anggota dewan yang anggotanya lebih dari 100 orang saja tak mudah mendiskusikan perencanaan APBD 2019.
Masing-masing komisi DPRD DKI, lanjut dia, membawahi beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Karena itulah, dia berpesan agar kedua partai pengusung Anies-Sandiaga segera menyodorkan nama wakil gubernur DKI. Prasetio menyampaikan pesan itu kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.
Baca juga: Bupati Bekasi dan Meikarta Dinilai Kuwalat, Kini Menuai Badai
"Saya minta Pak Taufik tolonglah dikompromikan antara PKS dengan Gerindra," ujar Prasetio.
Gerindra dan PKS berhak menyerahkan nama-nama yang akan menduduki kursi DKI 2 pengganti Sandiaga Uno yang menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sebab, kedua partai itu mendukung pasangan Anies-Sandiaga dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Alhasil, kursi wakil gubernur kini kosong. PKS atau Gerindra tak kunjung menyerahkan nama cawagub kepada DPRD DKI. Keputusan akhir siapa pengganti Sandiaga Uno diketuk oleh anggota dewan.