TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengevakuasi sejumlah mobil yang rusak akibat pengeroyokan dan pembakaran kantor Kepolisian Sektor atau Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh massa diduga puluhan anggota TNI.
Evakuasi di Polsek Ciracas itu digelar sejak Rabu siang, 12 Desember 2018, hingga malam pukul 22.00 WIB.
Baca : Pembakaran Polsek Ciracas, 50 Pistol di Gudang Senjata Hangus
Menurut pantauan Tempo di Polsek Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, truk-truk milik Direktorat Lalu-lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya lalu-lalang keluar-masuk polsek. Pada Rabu malam pukul 21.00 WIB tiga truk keluar dari kawasan kantor kepolisian membawa mobil menuju arah Jalan Raya Bogor.
Tiga mobil yang terangkut tampak ditutup dengan terpal warna biru. Sedangkan di dalam halaman Polsek Ciracas, masih tampak beberapa kendaraan terparkir. Sejumlah polisi tampak berjaga di halaman Polsek Ciracas untuk mengatur lalu-lintas keluar-masuk truk.
Sedangkan pintu gerbang di area jalan masuk kantor itu masih ditutup oleh tripleks. Saat truk hendak keluar, petugas harus membuka tripleks tersebut dan menutupnya kembali kemudian.
Tragedi perusakan Polsek Ciracas ini mengakibatkan setidaknya puluha kendaraan rusak. Kepolisian mendata, sebagian besar di antaranya merupakan kendaraan dinas.
Kendaraan yang rusak tersebut terparkir di tepi halaman sisi kanan Polsek Ciracas. Seluruh kendaraan roda empat ditutup menggunakan terpal warna biru. Sedangkan kendaraan roda dua yang rusak masih tampak tercecer di area parkir motor.
Kendaraan-kendaraan itu tampak berdebu seperti. Beberapa bagian rusak bak dihantam benda keras. Kaca-kaca kendaraan pecah dan bodi mobil serta motor tampak rusak.
Simak juga :
Sisca Dewi di Sidang Tuntutan, Ini Perjalanan Kasus Pencemaran Nama Baik
Di sekitar tempat parkir kendaraan itu masih tampak beberapa sampah plastik dan ceceran batu-batu. Tembok di area parkir sebagian terlihat bolong.
Kerusakan ini terjadi akibat sekelompok orang membakar Polsek Ciracas. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis sebelumnya memerintahkan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polres Metro Jakarta Timur memburu pelaku perusakan tersebut. Adapun amuk massa ini diduga dipicu oleh pertengkaran antara anggota TNI dan juru parkir di Pertokoan Arundina Cibubur, Jakarta Timur.