TEMPO.CO, Bekasi -Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menerjunkan sebanyak 537 personil untuk pengamanan misa Natal 2018 sejak semalam sampai dengan hari ini.
Hasilnya, perayaan hari besar umat Kristiani di wilayah setempat berlangsung kondusif dan khidmat.
Baca : Tiga Fakta Pengamanan Perayaan Natal 2018 yang Dilakukan Polri
"Tidak ada gangguan maupun ancaman kepada gereja maupun jemaatnya," kata juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari di Bekasi, Selasa, 25 Desember 2018.
Erna mengatakan, jumlah tempat ibadah umat kristiani yang mendapatkan pengamanan sebanyak 255 titik tersebar di seluruh Kota Bekasi. Tempat ibadah tersebut terdiri dari gereja sebanyak 89 titik, gedung atau aula 24 titik, rumah toko atau ruko 88 titik, dan rumah biasa atau bedeng 54 titik.
Menurut dia, ada dua kategori yang mendapatkan pengamanan khusus yaitu karena memiliki jemaat banyak atau lebih dari 1000 orang, serta gereja yang pernah disoal oleh masyarakat. "Ada 20 titik gereja dengan jemaat besar, sedangkan gereja yang pernah disoal ada tujuh titik," ujar dia.
Ia mengatakan, pengamanan selama perayaan natal dengan cara terbuka maupun tertutup. Pengamanan terbuka yang menyiagakan personil berseragam, sedangkan pengamanan tertutup menyiagakan personil tanpa seragam atau pakaian preman.
"Setiap jemaat yang masuk ke dalam gereja diperiksa menggunakan metal detector," ujar Erna.
Simak juga :
Natal 2018, Pasukan Oranye Pastikan Jakarta Terbebas dari Sampah
Seorang jemaat gereja Santo Arnoldus di Bekasi Timur, Antonio Bano mengatakan, pelaksanaan misa Natal 2018 semalam di gerejanya berlangsung khidmat. Ia mengakui ada pengamanan khusus dari instansi kepolisian. "Yang membawa tas diperiksa sebelum masuk, polisi juga membawa alat pendeteksi logam," ujar Bano.