TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang masa beroperasi pada Maret 2019, pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase I sudah mencapai 98,5 persen. Rinciannya, proyek pengerjaan jalur melayang telah mencapai 98,43 persen dan untuk bawah tanah mencapai 98,74 persen.
"Kalau bagian dalam stasiun pengerjaan sudah hampir selesai 100 persen, kami tengah melakukan perapihan arsitektur," kata Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019.
Baca: PT MRT Jakarta Ajak Jurnalis Uji Coba Ratangga
Silvia menerangkan fokus pengerjaan saat ini adalah pintu masuk dan keluar Stasiun MRT. Di beberapa stasiun, kata dia, struktur kanopi sudah terpasang dan pagar proyek telah terbuka. "Seluruh pengerjaan akan selesai kira-kira Februari," kata dia.
Selain pengerjaan yang infrastruktur, Silvia menjelaskan MRT saat ini tengah melakukan testing and commissioning terhadap kereta MRT atau Ratangga. Uji coba itu untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki sebelum beroperasi pada Maret nanti.
Baca: Anies Baswedan Umumkan Harga Tiket MRT Jakarta Februari 2019
Pada Fase I ini, MRT dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI ini memiliki 13 stasiun. Tujuh di antaranya adalah stasiun layang yang berada di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan stasiun bawah tanah berada di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Per harinya, MRT diperkirakan akan mampu mengangkut 65 ribu penumpang. Adapun mengenai harga tiket, pemerintah DKI masih melakukan pembahasan.