TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga untuk tidak menolak kedatangan juru pemantau jentik alias jumantik.
Anies Baswedan berujar, warga yang enggan diperiksa rumahnya bisa-bisa menambah jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD).
Baca : Cerita Tiga Perempuan Jumantik Perempuan di Jagakarsa Dianiaya Warga
"Saya meminta seluruh masyarakat untuk menyambut dengan baik. Mereka (jumantik) adalah orang-orang yang peduli pada lingkungan," kata Anies di RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Februari 2019.
Ahad, 3 Februari 2019 Anies melihat kondisi tiga kader jumantik yang dipukul seorang warga. Mereka adalah jumantik Kelurahan Lenteng Agung, Jayanti, serta dua anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kader lansia bernama Nur Azizah dan Desi Yanita.
Anies menyampaikan, ketiganya telah bekerja sesuai prosedur. Mereka, lanjut Anies, telah menjadi korban pemukulan. Artinya, kesalahan ada pada diri pelaku mengingat kejadian seperti ini baru pertama kali.
Anies menilai peristiwa ini adalah kasus, bukan suatu pola yang terjadi di beberapa lokasi dan berulang. "Jadi menurut saya kita tidak perlu overreacting seakan-akan ini sesuatu yang luar biasa," ucap dia.
Dari pantauan Tempo, mata kiri jumantik Nur lebam. Begitu juga dengan mata kanan Jayanti yang masih terlihat jelas bengkak. Sementara itu, pelaku membenturkan kepala Desi beberapa kali. Pelaku sudah ditahan di Kepolisian Sektor Jagakarsa sejak Sabtu, 2 Februari 2019.