TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan tetap mempertahankan karakteristik Tanah Abang, setelah menyulapnya menjadi serupa dengan kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta.
Baca: Mulai 7 Februari, Pejalan Kaki Harus Lewat Skybridge Tanah Abang
Direktur Utama Perusahaan Umum Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan, pihaknya akan menata pedagang kaki lima. "Tapi tempatnya tidak semerawut seperti sekarang," kata Yoory saat dihubungi, Kamis, 7 Februari 2019.
Menurut Yoory, Sarana Jaya harus membuat jaringan badan jalan dan infrastruktur baru. Proyek ini masuk dalam pembangunan Sentra Primer Tanah Abang (SPTA).
Yoory menyampaikan, Sarana Jaya pertama-tama masih fokus pada pembebasan lahan rumah warga yang berdiri di kawasan Tanah Abang. Lebih dari 5 ribu meter persegi lahan sudah bebas.
Targetnya pembebasan lahan rampung 2020. "Asal didukung ya," ucap Yoory. "(Pembebasan) sudah mau berjalan. Nanti saja lihat di lapangan beberapa rumah yang sudah diratakan."
Sarana Jaya akan menata kawasan Tanah Abang menyerupai kawasan SCBD Jakarta. Pembangunan itu masuk dalam penataan jangka panjang Tanah Abang.
Ke depannya, Sarana Jaya juga bakal menerapkan konsep moda transportasi terintegrasi atau dikenal dengan istilah transit oriented development (TOD).
Baca: Seluruh Trotoar Jalan Jatibaru Raya Bakal Dipasang Pagar
Menurut Yoory, Sentra Primer Tanah Abang akan dilengkapi jalur mass rapid transit (MRT), pembangunan hunian, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.