TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 kendati proses pemilihan cawagub DKI berulang kali terhambat Gerindra.
Baca: Cawagub DKI, Kenapa PKS Merasa Gerindra Terus Langgar Komitmen?
Hari ini, semestinya nama dua calon wakil gubernur DKI Jakarta diserahkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Namun agenda ini batal karena Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sedang berada di luar kota sehingga tak bisa meneken surat rekomendasi itu.
Dua partai pengusung, PKS dan Gerindra, seharusnya menandatangani surat rekomendasi itu pada Ahad, 10 Februari 2019.
Bahkan, satu-satunya fraksi yang belum menerima perkenalan cawagub DKI dari PKS hanyalah Gerindra. Tiga kali rencana sowan batal karena berbagai alasan, termasuk tak semua anggota fraksi Gerindra tidak bisa hadir.
Meski begitu, Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta tetap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019.
"Kami tidak punya istilahnya DNA pengkhianat," kata Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI Zakaria Maulana Alif saat dihubungi, Senin, 11 Februari 2019.
Zakaria menuturkan, PKS berkomitmen mengampanyekan pasangan Prabowo - Sandiaga. Akan tetapi, fokus elite DPW PKS DKI terpecah akibat urusan calon wagub belum selesai. Internal PKS DKI, ucap dia, harus memikirkan kampanye Prabowo-Sandiaga sekaligus cawagub DKI.
"Sebaiknya sudah diselesaikan dulu. Kemudian, ayo sekarang tinggal 60 harian lagi, kita fokus ke pileg masing-masing," ujar Zakaria.
Kursi wakil gubernur DKI Jakarta kosong setelah Sandiaga Uno memutuskan mundur karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca: Cawagub DKI Tiga Kali Batal Sowan ke Fraksi Gerindra, Kenapa?
Dua partai pengusung Anies Baswedan - Sandiaga Uno yaitu, Partai Gerindra dan PKS, sudah selesai menyeleksi tiga cawagub DKI melalui rangkaian fit and proper test. Namun, kedua partai belum menandatangani surat rekomendasi pencalonan Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.