TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menerangkan rencana pembangunan jalur sepanjang 231 kilometer dalam sepuluh tahun ke depan. Rencana ini pertama diungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengumumkan dikabulkannya proposal pembangunan transportasi di Jakarta senilai Rp 571 triliun.
Baca:
Anies Akan Bangun Jalur MRT Jakarta 231 Kilometer
William mengatakan konsep MRT yang akan mejangkau setiap tempat di Jakarta lewat pembangunan jalur ratusan kilometer tersebut. Konsep pertama-tama menuntaskan fase yang sudah terbangun menjadi koridor Utara-Selatan sepanjang 26-30 kilometer. Fase pertama yang segera diresmikan Presiden Jokowi itu menjulur antara lebak Bulus dan Bundaran HI sejauh 15,7 kilometer.
"Angka tersebut masih perkiraan karena masih menunggu letak depo MRT yang kedua," " ujar William saat dihubungi pada Rabu sore, 20 Maret 2019.
Petugas memeriksa gerbong MRT yang tengah melakukan uji coba di Depo Lebak Bulus, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019. MRT Jakarta tahap I koridor Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan mampu membawa 412 ribu penumpang per hari pada 2020. TEMPO/Tony Hartawan
Untuk jalur kedua, William menjelaskan pihaknya akan membangun koridor MRT Timur-Barat sepanjang 31 kilometer. Koridor ini akan terbentang dari Ujung Menteng sampai Kalideres.
Baca:
Pembangunan Transportasi, DKI Dapat Kucuran Dana Rp 571 Triliun
Jalur ketiga adalah loopline atau mengitari Jakarta yang terdiri dari inner loopline atau dalam kota dan outer loopline atau di pinggiran Jakarta. "Kedua jalur ini memiliki total panjang 100 kilometer," kata William.