TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga korban banjir di Jakarta masih bertahan di tiga titik lokasi pengungsian hari ini, Minggu 28 April 2019. Mereka terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung, Kali Angke Hulu dan Pesanggrahan sejak Jumat dinihari lalu.
Baca:
Anies Anggap Banjir Besar Ciliwung Tak Ganggu Kota Jakarta
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan tiga lokasi pengungsian tersebar di wilayah Jakarta Selatan, Timur, dan Barat. "Karena di wilayah tersebut kondisi air belum surut, kiriman (air) dari hulu masih terus terjadi," kata Subejo saat dihubungi lewat sambungan telepon siang ini.
Berdasarkan data yang ia berikan, lokasi pengungsian Jakarta Barat berada di Musala Nurul Muslimin, Kembangan. Di sana terdapat 44 kepala keluarga dengan total 209 orang pengungsi.
Di Jakarta Selatan, lokasi pengungsian berada di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Pengadegan, Pancoran. Sebanyak 23 kepala keluarga atau 80 orang asal RW 01 Kelurahan Pengadegan masih mengungsi di sana.
Baca:
Ahok Komentari Banjir Jakarta, Apa Tanggapan Anies?
Sedang di wilayah Jakarta Timur, sebanyak 60 kepala keluarga atau 120 jiwa masih mengungsi di Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01/02 Kampung Melayu. Total seluruh warga Jakarta korban banjir yang masih mengungsi sebanyak 409 orang.
Hingga saat ini, kata Subejo, BPBD bersama instansi lainnya terus berupaya menanggulangi banjir yang masih bertahan maupun kebutuhan para pengungsi. Dia menyebut penyedotan banjir menggunakan pompa oleh Satgas SDA Kecamatan dan pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Baca:
Banjir Besar Ciliwung, Warga Pejaten: 2013 Lalu 2018 dan 2019
"Kami juga masih membuka dapur umum oleh Dinas Sosial, serta air bersih dan toilet portable dari DLH dan Palyja," ucap Subejo
Banjir besar merendam permukiman di banyak bantaran sungai di Jakarta pada pekan ini. Penyebabnya, hujan ekstrem di kawasan hulu. BPBD DKI sempat menghitung hampir 3.000 warga Jakarta mengungsi sepanjang Jumat lalu.
