TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif menjelaskan salah satu alasan partainya meraih suara tertinggi kedua versi hitung cepat di DKI Jakarta karena beberapa janji kampanye partainya.
Baca juga: Real Count Sementara KPU, PDIP dan PKS Kuasai Legislatif DKI
Janji-janji tersebut berdampak pada meningkatnya suara PKS di DKI. "Faktor terkait kampanye gagasan yang disampaikan oleh PKS ada empat," ujar Zakaria saat dihubungi Tempo, Ahad, 28 April 2019.
Menurut Zakaria, beberapa kampanye berisi gagasan yang mengerek suara PKS di Jakarta, antara lain akan membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Ulama dan Simbol Agama, penggratisan pajak kendaraan roda dua, SIM seumur hidup, dan penghapusan pajak untuk masyarakat yang berpenghasilan Rp 8 juta ke bawah.
"Dan ini semua karena dukungan dari masyarakat serta kader PKS yang rajin blusukan," ujar Zakaria.
Hasil sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU di laman kpu.go.id hari ini pukul 14.46, untuk sementara PKS berada di urutan kedua sebagai partai peraih suara terbanyak, yakni 17,55 persen. PKS bersaing tipis dengan Gerindra yang saat ini berada di urutan ketiga dengan persentase suara 16,37 persen.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada di urutan pertama dengan persentase raihan suara 19,33 persen. Jumlah suara yang masuk saat ini baru sebanyak 6 persen.
Baca juga: Bersaing dengan PKS, Gerindra Yakin Lolos Dua Besar di DKI
Posisi PKS ini naik satu peringkat dibanding periode sebelumnya. Pada tahun 2014, PKS berada di urutan ketiga setelah Gerindra dan PDIP. Mengenai nama-nama baru yang kemungkinan muncul di dewan karena suara bertambah, Zakaria tak ingin menjelaskannya. Sebab, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU.