TEMPO.CO, Bekasi - PT. Jasa Marga Tbk (persero) menargetkan Gerbang Tol Cikampek Utama di kilometer 70 wilayah Cikampek, Kabupaten Karawang, beroperasi sebelum musim mudik Lebaran 2019. Gerbang tol itu merupakan penggantian GT Cikarang Utama di kilometer 29.
Baca:
Macet Dimana-mana, One Way Arus Balik Mudik Diperpendek
Baca Juga:
"GT Cikampek Utama sedang dalam tahap penyelesaian," kata General Manajer PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Raddy L. Lukman di Cikarang, Jumat, 3 Mei 2019.
Menurut dia, pemindahan gerbang tol karena lokasi sekarang dinilai sudah tidak memungkinkan untuk transaksi. Sebab, rata-rata lalu lintas kendaraan keluar-masuk mencapai 70 ribu dengan jumlah gardu maksimal 20. "Di Cikampek bisa tak sampai separuhnya, rata-rata 25-26 ribu setiap hari," kata Raddy.
Menurut Raddy, GT Cikampek Utama diproyeksikan memiliki hingga 30 gardu yaitu exit 15 dan entrance 15. Harapannya, saat kritis seperti ketika dilakukan one way saat arus mudik, gardu tol bisa dimaksimalkan sampai 28 unit. "Di sana areanya cukup luas untuk menambah gardu," kata dia.
Baca:
Jasa Marga: H+3 Arus Balik Tertinggi Sepanjang Sejarah
Selain lalu lintas tinggi yang menyebabkan antrean panjang, kata Raddy, gardu tol di Cikarang Utama juga terkena dampak pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated untuk pemasangan tiang pancang. Akibatnya, terjadi perpecahan jalur menuju ke gardu tol.
Raddy menerangkan, pemindahan gardu tol otomatis mengubah transaksi di setiap gardu tol Cikampek. Kalau selama ini transaksi dilakukan di awal masuk gerbang tol, ke depan transaksi pembayaran dilakukan ketika ke luar jalan tol.
Baca:
Derita Warga Bekasi Kena Dampak One Way Arus Balik Tol Cikampek
"Dampak positifnya banyak, akan meningkatnya kapasitas GT mulai dari Cikarang Barat sampai dengan Kali Hurip," kata Raddy.