Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua RT Sebut Brimob Salah Tangkap Warga di Kampung Bali

Reporter

image-gnews
Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.
Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 02 RW 09 Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Winda Devianti menilai anggota Brimob salah menangkap warga saat menyisir wilayahnya untuk mencari massa yang membuat kerusuhan pada aksi 22 Mei. Sejumlah pemuda ditangkap saat anggota Brimob menyisir Kampung Bali pada Kamis pagi, 23 Mei lalu.

“Satu orang warga kami ditangkap, dan beberapa orang luar juga ikut ditangkap,” kata Winda saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 25 Mei 2019.

Baca: Cerita Warga Soal Aksi Brutal Aparat di Kampung Bali Usai 22 Mei

Winda menuturkan warganya yang ditangkap adalah Iyo, tukang ojek yang sedang beristirahat di gubuk di Jalan Kampung Bali 17. Ia menyaksikan anggota Brimob membawa Iyo yang wajahnya sudah berlumuran darah dengan cara dicekik.

Saat itu, Winda telah menjelaskan bahwa yang ditangkap adalah warganya yang tidak mengikuti aksi 22 Mei hingga menyebabkan kerusuhan. Selain itu, ketua RW 09 sudah menjelaskan bahwa anggota Brimob banyak membawa warga yang tidak ikut dalam aksi massa tersebut.

“Iyo ditangkap saat sedang tidur. Yang saya tahu dia ditangkap karena di dalam handphonenya ada foto-foto kerusuhan yang diupload," kata Winda.

 Hasil foto Tempo di lokasi (kiri) dengan tangkapan layar dari video viral yang beredar (kanan) pada detik ke 00:32 dan 00:39 menunjukkan beberapa kesamaan:

Menurut Winda, saat kerusuhan 22 Mei terjadi, situasi di Kampung Bali menjadi mencekam. Dari malam hingga pagi, kata dia, suara dentuman senjata tidak berhenti. Bahkan, warga berinsitiatif menghalau dan menutup portal gang agar massa tidak masuk ke Kampung Bali. “Anak-anak sini justru berjaga agar massa dari mana-mana tidak masuk ke sini," kata dia.

Salah seorang warga berinisial I, membenarkan bahwa Iyo ditangkap saat sedang tidur di gubuk tempatnya biasa beristirahat. Setelah ditangkap Iyo digebuki hingga babak belur. “Ini saya sama teman-teman mau jenguk Iyo di Polda,” ujarnya.

Selain Iyo, kata dia, ada pejaga warung makanan bernama Amat, ikut kena bogem anggota Brimob yang menyisir Kampung Bali. Wajah Amat, kata dia, sobek karena dipukul anggota Brimob. “Tapi Amat tidak dibawa, karena dia diminta menunjukan arah massa yang kabur di Kampung Bali," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Polisi Ungkap Identitas Lelaki dalam Video Masjid Al Huda

Dia menjelaskan Amat menunjukan arah massa yang kabur di tempat Iyo beristirahat. Iyo yang sedang tertidur pun kaget melihat banyak anggota Brimob dan mencoba lari, tapi ditangkap. “Langsung dibawa," kata dia.

Anggota Brimob, kata dia, juga menangkap empat orang lainnya yang sering nongkrong di depan area Smart Service Parking. Mereka adalah Marcus, Andre, Lubis dan Jurianto. Keempatnya memang sering nongkrong di depan lahan parkir di dekat Masjid Al Huda. “Dari keempat yang ditangkap saya hanya mengenal Marcus, Andre (polisi menyebut Andri Bibir) dan Lubis. Memang sering nongkrong di sana mereka,” ujarnya.

Menurut dia, orang yang digebuki anggota Brimob di sekitar area parkir Smart Service Parking adalah Marcus, bukan Andre seperti yang diungkapkan polisi. Sejak kemarin, beredar secara berantai aksi pria berseragam hitam mengeroyok warga di area Smart Service Parking lewat video viral.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian pria yang digebuki tersebut bernama Andri Bibir. Andri ditangkap atas tuduhan menyiapkan sejumlah batu untuk para massa yang berunjuk rasa pada aksi 22 Mei. “Saya yakin yang digebuki itu Marcus, bukan Andre.”

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Andri Bibir telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kerusuhan 22 Mei. Dia disangka berperan mengumpulkan batu ke dalam ransel untuk kemudian dibagikan ke massa, dan dilemparkan ke polisi.

Andri ditangkap bersama kelompoknya, yang berjumlah 10 orang. Mereka adalah Mulyadi yang berperan menyerang polisi dan Andi yang berperan membawa air minum. Selain itu, delapan orang lainnya berperan melempar batu dan molotov kepada aparat saat kerusuhan 22 Mei, yakni Arya, Asep, Masruki, Abriansyah, M Yusuf, Julianto, Syaffudin dan Markus.

Terkait dugaan tindak kekerasan yang dilakukan Brimob terhadap Andri, Dedi mengatakan Divisi Profesi dan Pengamanan akan melakukan pemeriksaan sidang disiplin. "Kalau misalnya terbukti maka akan ditindak seusia prosedur yang ada di Propam. bisa tindakan disiplin, bisa kode etik profesi maupun bisa pelanggaran pidana lainnya," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

13 Desember 2023

Anggota Brimob memblokade massa yang berkumpul di atas jalan layang Slipi Jaya, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Menurut keterangan pihak berwajib, massa yang menjadi pelaku kerusuhan merupakan warga luar DKI Jakarta. ANTARA/Muhammad Iqbal
Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

Saat debat capres, Anies Baswedan sebut Harun Ar-Rasyid yang tewas saat memprotes hasil Pemilu 2019, begini peristiwanya.


Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

12 Desember 2023

Suasana  pasca kerusuhan aksi 22 Mei di sekitaran wilayah MH. Thamrin, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019. ANTARA
Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

Calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam debat pertama calon presiden pemilu tahun 2024


Mengenal Macam-macam Baju Adat Bali, Ragamnya?

8 September 2022

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana bertolak ke Kuala Lumpur dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis sore, 8 Agustus 2019. Jokowi tiba di Kuala Lumpur, Malaysia dengan mengenakan baju adat Bali yang tampak serasi dengan sang istri, Iriana Jokowi, yang mengenakan pakain berwarna senada. facebook.com/Jokowi
Mengenal Macam-macam Baju Adat Bali, Ragamnya?

Baju adat Bali dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kegiatan yang dilaksanakan, hingga status sosial pemakainya.


Brimob Satuan Tertua Polri, Pelaksanaan Tugas Sehari-hari di Bawah Kendali Siapa?

26 Agustus 2022

Prajurit Korps Brimob Polri mengikuti apel gabungan gelar pasukan di lapangan Monas, Jakarta, Senin 11 April 2022. Apel tersebut dilaksanakan dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa BEM SI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Brimob Satuan Tertua Polri, Pelaksanaan Tugas Sehari-hari di Bawah Kendali Siapa?

Brimob satuan tertua Polri yang lahir pada 14 November 1946 ini dibentuk untuk mencegah ancaman Kamtibmas. Apa tugas, fungsi dan perannya?


Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Brimob dengan Samapta di Kepolisian

9 Agustus 2022

Kendaraan personel Brimob yang terparkir di Mabes Polri untuk pengamanan Bareskrim, Sabtu, 6 Agustus 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Brimob dengan Samapta di Kepolisian

Biasanya, masyarakat kerap kali menilai Brimob dan Samapta adalah kesatuan yang sama, tetapi sebenarnya keduanya merupakan satuan kepolisian yang berbeda.


Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

18 Desember 2019

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 18 Desember 2019. TEMPO/Lani Diana
Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

Persidangan Kivlan Zen sempat terhenti lebih dari satu bulan lantaran menunggunya selesai berobat.


Keturunan Tionghoa Indonesia Dirikan Kampung Bali di Cina

17 November 2019

Gerbang bergaya Bali di pintu masuk Kampung Bali Nansan, Cina.[Randy Mulyanto/South China Morning Post]
Keturunan Tionghoa Indonesia Dirikan Kampung Bali di Cina

Keturunan Tionghoa Indonesia yang eksodus ke Cina selama masa Presiden Sukarno membangun permukiman bergaya Bali yang dikenal sebagai Kampung Bali.


Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

7 November 2019

Terdakwa penyandang dana pembelian senjata api ilegal Habil Marati memberikan keterangan pers usai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 17 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

Di sidang Habil Marati, saksi ungkap terima perintah dari Kivlan Zen. Yunarto Wijaya disebut sebagai pengkhianat bangsa.


Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

1 November 2019

Menko Pulhukam lama Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menko Pulhukam baru Wiranto saat upacara sertijab di Kantor Kemenko Pulhukam, Jakarta, 28 Juli 2016. Wiranto diminta Luhut lanjutkan 18 program di Kemenko Polhukam. TEMPO/Subekti.
Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

Terdakwa perkara kepemilikan senjata api ilegal, Helmi Kurniawan alias Iwan, menganggap Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai pengkhianat TNI


Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

31 Oktober 2019

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. ANTARA
Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

Saksi sebut Kivlan bilang uang (untuk membeli senjata api) dari Habil Marati. Mengaku yunior yang patuh kepada senior.