TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu malam, 29 Mei 2019. Pada saat memberikan sambutan, Anies menyinggung kerusuhan pada 22 Mei.
Baca: Bayar Zakat Rp 75 Juta, Kartu Debit Anies Ditolak Mesin EDC
Anies menjelaskan kerusuhan yang menghebohkan itu nyatanya tak menjadikan Jakarta sebagai kota yang tidak aman. Buktinya, menurut Anies, Jakarta Fair tetap berjalan dengan normal saat kerusuhan terjadi.
"Saya garis bawahi, PRJ dimulai 22 Mei, di saat Jakarta dipersepsikan tegang, nyatanya tidak. Hanya Thamrin, Tanah Abang, dan Slipi, sisanya aman," ujar Anies di JIExpo Kemayoran, Rabu malam.
Dalam kesempatan itu Anies menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para panitia PRJ yang tetap buka, meski kondisi Jakarta tengah tegang. Menurut Anies, hal itu menjadi pesan positif untuk masyarakat.
Tahun ini, PRJ diadakan mukai tanggal 22 Mei - 22 Juni 2019 dan dihelat untuk merayakan hari jadi Jakarta yang ke-492. Selama Jakarta Fair ini, disajikan panggung musik. Grup musik yang tampil selalu berbeda setiap hari. Di hari terakhir atau penutupan akan ada pesta kembang api yang disertai penganugerahan Miss Jakarta Fair Kemayoran.
Perhelatan PRJ merupakan acara rutin Jakarta International Expo yang diadakan setiap tahun. Dalam acara tersebut, Pemprov DKI sebagai salah satu partisipan menyediakan berbagai macam hiburan dan bazar.
Baca: Jawab Anies Baswedan atas Sebutan Humas Aksi 22 Mei
Dalam pembukaan PRJ, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebagai pengganti Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berhalangan hadir. Awalnya Anies akan membuka perhelatan itu pada 22 Mei, bertepatan dengan Aksi 22 Mei di Bawaslu, namun batal karena harus mencocokkan jadwal dengan Jokowi.