TEMPO.CO, Jakarta -Polisi telah memeriksa 12 saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadistis di Kavling Deplu, Tangerang, Banten.
Dari keterangan sejumlah saksi, polisi menduga pelaku pembunuhan di Kavling Deplu Adam Malik Jalan Manggala nomor 154 RT7 RW7 Kelurahan Cipaduraya, Kecamatan Larangan, Tangerang, dilakukan oleh pelaku tunggal.
Baca : Penusukan di Kavling Deplu, Satu Korban Tewas Diduga Perampok
"Ada beberapa petunjuk dari saksi yang sudah kami periksa untuk mengungkap kasus ini. Indikasinya pelaku hanya satu orang yang juga tewas dalam kejadian itu," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar Dicky Ario, saat dihubungi, Jumat, 14 Juni 2019.
Pembunuhan yang terjadi di Kavling Deplu Adam Malik Jalan Manggala nomor 154 itu terjadi pada Ahad dinihari, 2 Juni 2019, dan menyebabkan dua orang tewas dan satu kritis.
Dua orang yang tewas adalah anak pemilik rumah, Ferhansyah Akbar, 16 tahun, dan Richard Sephor (27), terduga pelaku. Sedangkan, satu orang yang kritis adalah Taslimah (40), pemilik rumah.
Hingga saat ini, Taslimah masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, karena mengalami luka parah di bagian perutnya.
Ia menuturkan saksi yang telah diperiksa adalah petugas keamanan, warga, karyawan minimarket dan keluarga korban. Polisi, kata dia, mendapat petunjuk bahwa kasus pembunuhan ini dilakukan oleh satu orang berdasarkan keterangan adik dari Ferhansyah, yang saat kejadian berada di dalam rumah dan sempat kabur ke luar rumah ketika terjadi penganiayaan.
Dari keterangan adik Ferhansyah, pelaku masuk seorang diri dan menyerang ibunya. Saat itu, kakaknya terbangun dan melawan pelaku yang membawa pisau. "Hasil penyelidikan sementara pelaku hanya satu orang."
Selain itu, dugaan sementara pelaku masuk ke dalam rumah Taslimah ingin melakukan percobaan pencurian. Namun, pelaku kepergok pemilik rumah dan langsung melakukan penganiayaan.
Baca : Kronologis Penusukan di Kavling Deplu, Korban Lari ke Minimarket
Polisi, kata dia, masih terus menyelidiki kasus ini apakah benar pelaku hanya satu orang atau lebih. Sebab, saksi mahkota, yakni Taslimah masih belum bisa memberikan keterangan karena menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun, dari hasil penyelidikan melalui rekaman CCTV milik tetangga korban memang hanya terlihat satu orang pelaku pembunuhan yang masuk ke rumah Taslimah. "Kami masih membutuhkan keterangan korban yang selamat. Sebab, dia yang mengetahui secara detail kejadiannya," ujarnya.