TEMPO.CO, Depok – Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pihaknya terus mengupayakan manajemen lalu lintas sebagai upaya besar dalam penataan kemacetan di Kota Depok.
“Kita sedang merencanakan manajemen rekayasa lalu lintas apa yang tepat di Jalan Margonda Raya,” kata Dadang saat dikonfirmasi Tempo, Ahad, 14 Juli 2019.
Baca: Kebijakan Ladies Parking Viral di Medsos, Ini Jawab Pemkot Depok
Dadang mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut diupayakan mengingat kapasitas Jalan Raya Margonda tidak mungkin bertambah, sedangkan kendaraan terus bertambah. "Salah satunya adalah membuat kajian koridor angkutan umum berbasis rel yang disesuaikan dengan kondisi Depok," kata dia.
Penataan kemacetan di Kota Depok pun, kata Dadang, akan dilakukan dengan komprehensif mulai dari hal terkecil hingga besar. "Sebagai hal besarnya akan dibangun underpass jalan Dewi Sartika dengan skema cost sharing dengan Pemprov Jawa Barat untuk merespon headway (waktu antara) kereta 3-5 menit saat ini yang timbulkan kemacetan,” kata ujarnya.
Baca: Fasum Jadi Lahan Parkir, Kota Depok Usulkan Raperda Garasi
Sebagai upaya terkecil manajemen lalu lintas, kata Dadang, adalah menjadikan lampu lalu lintas atau traffic light di Kota Depok bernuansa seni dengan menyiarkan pesan-pesan dan ajakan tertib lalu lintas. Hal itu diharapkan dapat menertibkan arus lalu lintas di berbagai jalan di Kota Depok khususnya di persimpangan. “Isinya nanti pesan-pesan tertib lalulintas, baik berupa lagu atau bahasa ajakan tertib lalulintas,” ujarnya.
Dadang mengatakan pesan-pesan itu akan diputar di setiap traffic light dengan durasi antara 45 sampai 60 detik saat lampu menunjukkan simbol stop atau berwarna merah. “Kegunaannya agar pengguna jalan waspada, juga sebagai penanda bagi penyebrang jalan, jika pesan itu berbunyi maka penyebrang bisa jalan dan tetap waspada,” ujarnya.
Selain itu, upaya mengatasi kemacetan dilakukan dengan penataan parkir kendaraan di bahu jalan dan parkir angkutan online. “Kita akan coba fasilitasi untuk pertemukan para pihak untuk bangun shelter, mulai dari dunia usaha, aplikator, hingga komunitas, ini juga perlu kerjasama dengan penumpang,” kata Dadang.
Dadang mengatakan pihaknya juga akan melakukan penataan terminal-terminal di Kota Depok agar angkutan umum lebih tertib. “Akan dibuat spot musisi jalanan (di Terminal) untuk berkreasi sehingga lebih tertib dan manusiawi,” kata dia.