Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Teknologi Olah Sampah, Kota Bekasi Perluas TPA Sumurbatu

image-gnews
TPA Sampah Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. Foto/Instagram
TPA Sampah Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. Foto/Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat kembali memperluas tempat pembuangan akhir atau disingkat TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang untuk menampung sampah produksi warganya.

Sebab, belum ada teknologi yang dapat mengolah sampah di sana.

"Tahun ini perluasan sampai satu hektar dengan anggaran Rp 6 miliar," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengadaan Lahan Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi, Usman Sufirman di Bekasi, Rabu, 4 September 2019.

Usman mengatakan, pemerintah merencanakan perluasan TPA hingga 3,8 hektar. Tapi terbentur anggaran. Menurut dia, sisa 2,8 hektar lagi dibutuhkan anggaran hingga Rp 20 miliar. Karena itu, pemerintah daerah melakukan pembebasan secara bertahap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah TPA Sumurbatu, Ulfa Masropah mengatakan luas TPA Sumurbatu telah mencapai 21 hektar terbagi menjadi enam zona. "Yang aktif dua zona yaitu 5 dan 6," ujar Ulfa dikonfirmas terpisah.

Ulfa mengatakan, perluasan TPA itu hingga satu hektar akan dibuka untuk zona 6 C. Sehingga dapat menampung kiriman sampah yang mencapai 700-900 ton perhari. "Untungnya ada pemulung, jadi sebagian sampah yang dibuang diambil pemulung," ujar dia.

Ulfa menambahkan, pemerintah tengah mencari investor untuk mengolah sampah di TPA Sumurbatu. Sebelumnya, PT. NWA yang membangun pembangkit listrik tenaga sampah dinilai gagal. "Harusnya kan menghasilkan 1500 kwh, tapi hasilnya nol. Intinya lagi cari investor lain," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maggot Lagi Laris, Kota Bekasi Bentuk Koperasi Pegiatnya

16 Februari 2021

Petugas merawat Maggot yang dibudidaya di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Rabu, 4 November 2020. Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier yang diperoleh dari proses biokonversi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Maggot Lagi Laris, Kota Bekasi Bentuk Koperasi Pegiatnya

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membentuk koperasi pegiat atau petani maggot atau larva lalat Black Soldier Fly.


TPA Sumurbatu Bekasi Rawan Longsor, Dana Rehab Rp 14,5 M

16 Agustus 2019

Jalan akses menuju titik buang di TPST Bantargebang banjir akibat akibat luapan Kali Ciasem yang disebabkan longsor di TPA Sumurbatu milik Pemkot Bekasi. Tempo/Adi Warsono
TPA Sumurbatu Bekasi Rawan Longsor, Dana Rehab Rp 14,5 M

Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan dana Rp 14,5 miliar untuk merehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Sumurbatu di Bantargebang.