TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin membeberkan tiga 'ramuan' yang dikemas dalam program Save Puncak sebagai upaya mengurai kemacetan di kawasan Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Sesuai dengan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat setempat untuk mengatasi kemacetan di daerah Puncak," ujar Bupati Ade Yasin di Bogor, Ahad, 6 Oktober 2019.
Ade Yasin mengatakan, tiga ramuan itu berupa solusi jangka pendek, menengah, dan panjang, yang merupakan hasil koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Kepolisian, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta elemen masyarakat di Kawasan Puncak.
Solusi jangka pendek antara lain, menyosialisasikan jalur alternatif dari pintu keluar Cibubur, mengadopsi petugas keamanan jalan raya (PKJR) yang telah dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia (TSI).
Kemudian, penyediaan shuttle service dan park and ride, pelebaran jalan raya, percepatan pembangunan rest area Gunung Mas, serta mengkaji kembali sistem one way.
Sedangkan solusi jangka menengah berupa penyediaan jalur alternatif Poros Tengah Timur atau biasa disebut Jalur Puncak II, pembatasan mobil melalui sistem ganjil genap, skema optimasi pembagian lajur, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO), serta penataan PKL.
Terakhir, solusi jangka panjang yaitu membangun kereta ringan atau membuat kereta gantung di di kawasan Jalur Puncak.
ANTARA