TEMPO.CO, Tangerang -Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menambah Anjungan Tunai Mandiri atau ATM beras untuk menyejahterakan warga yang membutuhkan di 13 kecamatan.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan dengan berjalannya program ATM beras ini di seluruh mushola dan masjid, diharapkan bisa membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan beras.
Baca Juga:
"Saya sudah menginstruksikan seluruh camat dan lurah agar memfungsikan ATM beras di wilayah masing-masing," kata Arief Senin 14 Oktober 2019.
Arief menyebutkan sudah ada 82 ATM beras di 104 kelurahan di 13 kecamatan. "Mudah-mudahan enam bulan ke depan seluruh masjid dan mushala se-Kota Tangerang sudah ada ATM beras," ujar Arief .
Dikatakannya, melalui ATM beras diharapkan penyaluran bantuan beras bagi warga yang membutuhkan lebih cepat dan efektif. "Cukup ke masjid atau mushola sudah bisa menarik beras," kata Arief lagi.
Ketua Baznas Kota Tangerang, Aslie Elhusyairy mengatakan ATM beras yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan dhuafa ini sangat membantu dalam percepatan penyaluran bantuan. “Warga sudah didata jika mau mengambil tinggal ke ATM dengan jatah lima liter per minggunya," demikian Aslie.
Menurutnya pihak Baznas Kota Tangerang, rencananya akan terus memperbanyak ATM beras hingga ke wilayah-wilayah guna penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
“Jumlah ATM akan diperbanyak hingga tingkat kelurahan. Jangan sampai masjid dan mushala dibangun megah tapi disekitarnya ada orang-orang kelaparan,”kata Aslie.
Wakil Wali Kota Sachrudin mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan peranan Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) di tiap masjid dan mushola melalui pembentukan ATM
beras.
Yang terbaru adalah Pemerintah Kota Tangerang meresmikan beroperasinya ATM beras yang berada di Masjid Jami Daarul Ihsan Cipondoh. Di Kecamatan Cipondoh saat ini sudah ada 15 ATM beras di beberapa Unit Pengumpul Zakat (UPZ).