TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur menunda proyek revitalisasi utilitas di Simpang Cawang Kompor, Jalan Otto Iskandardinata. Penundaan dilakukan sampai tahun depan.
"Karena nanti tahun depan akan dikerjakan bersamaan dengan pembangunan trotoarnya," kata Kepala Satuan Pelaksana Bina Marga Kecamatan Jatinegara, Cahyo Edi Wibowo di Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Lokasi proyek pelebaran trotoar dan lubang utilitas itu dimulai dari kawasan Terminal Kampung Melayu hingga ke Simpang Cawang Kompor sepanjang dua kilometer. Proyek tersebut sempat bergulir sejak September 2019. Namun baru sampai pada penyekatan lokasi lubang utilitas menggunakan sejumlah seng pembatas yang dipasang berdiri di median lajur arah Terminal Kampung Melayu.
Keberadaan seng pembatas proyek itu menuai protes sejumlah pengendara karena berdiri menghalangi laju kendaraan yang melintas hingga memicu kemacetan. Setelah ada protes, Bina Marga menginstruksikan kontraktor untuk mengganti seng pembatas dengan pelat baja yang dipasang dengan posisi tidur agar bisa dilintasi pengendara.
Protes juga datang dari Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Suhli yang mempertanyakan izin Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dari proyek tersebut. "Pada dasarnya kami dari Satlantas sendiri juga belum dikasih informasi adanya pengerjaan ini. Saya juga harus tahu bagaimana Andalalinnya, ini saya minta penjelasan," kata dia.
Menanggapi keluhan itu, Cahyo menjelaskan bahwa berdasarkan rencana kerja, titik utilitas berada di median lajur, sebab pada bagian sisinya akan dipakai untuk revitalisasi pelebaran trotoar. "Pengerjaannya itu ada konsistensi lajur, kondisi proyek utilitas di MT Haryono sampai Kampung Melayu memang seakan-akan ngambil badan jalan," ujarnya.