TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk yang melanda wilayah barat Jakarta hingga Tangerang menyebabkan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 271 terpaksa mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat siang, 22 November 2019. Padahal pesawat asal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Barat itu seharusnya turun di Bandara Soekarno-Hatta.
Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan menyatakan bahwa tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena cuaca di Soekarno-Hatta tak memungkinkan untuk mendarat. Pesawat telah mencoba mendarat namun akhirnya pilot memutuskan untuk berputar arah ke Halim.
"Karena cuaca tidak mengijinkan mendarat di Soekarno-Hatta, dan dialihkan mendarat di Halim," kata Ikhsan saat dihubungi Tempo, Jum'at 21 November 2019.
Ikhsan mengatakan GA 271 terbang dari Banyuwangi pukul 9.50 dan dijadwalkan tiba di Soekarno-Hatta pukul 11.50.
Sesampainya di Halim, kata Ikhsan, pesawat dijadwalkan akan kembali ke Soekarno-Hatta. Namun sebagian penumpang meminta diturunkan di Halim. Garuda, kata Ikshan telah menyampaikan ke para penumpang jika sesuai aturan agar penumpang di stasiun akhir.
Tapi, sebagian penumpang berkukuh ingin turun di Halim. Garuda, kata Ikhsan, mencoba mengakomodir keinginan sebagian penumpang itu dengan berkoordinasi ke pengelola bandara dan groundhandling Halim.
"Karena kami tidak melakukan penerbangan dari Halim, kami tidak punya groundhandling di bandara Halim."
Akhirnya sesuai kesepakatan sebagian penumpang turun di Halim dan sebagian lagi turun di Cengkareng Soekarno-Hatta. Sampai berita ini diturunkan, proses penerbangan dari Halim ke Cengkareng sedang disiapkan.
Soal cuaca buruk yang sempat terjadi hari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan dini. Mereka menyatakan status waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa wilayah.
Berikut beberapa wilayah yang disebut berpotensi mengalami cuaca buruk pada hari ini: Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Lebak bagian Utara dan Tengah, Kabupaten Serang bagian Tengah dan Selatan, Kabupaten Tangerang bagian Selatan dan Barat, Kota Tangerang Selatan.
Selain itu, BMKG juga memberikan status waspada potensi angin kencang di Kabupaten Lebak bagian Selatan dan Kabupaten Pandeglang Selatan. Dan waspada potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia Selatan Banten.
MEIDYANA ADITAMA WINATA| JONIANSYAH HARDJONO