TEMPO.CO, Bogor - Seperti isyarat, mimpi datang mendahului peristiwa Syahdan (12 tahun) tewas tenggelam di Sungai Ciliwung. Mimpi itu dialami ibunda Syahdan bahwa si bungsu hanyut oleh arus deras sungai itu pada Kamis malam.
Seperti diketahui, Syahdan dilaporkan tenggelam dan hanyut setelah sebelumnya terpeleset di Sungai Ciliwung di Taman Sempur, Kota Bogor pada Jumat sore lalu. Pencarian hingga malam harinya tak membuahkan hasil. Baru pada Sabtu pagi ini jasadnya ditemukan terjepit di antara bebatuan di lokasi dia terpeleset.
Adapun mimpi ibunda diungkap kakak Syahdan, Risma Yanti. Sang ibu bermimpi kalau anak bungsunya itu terbawa hanyut bersama pamannya. "Memang Ahdan itu sangat dekat dengan uwa-nya," ucap Risma saat ditemui di lokasi evakuasi Syahdan di Sempur, Kota Bogor, Sabtu 7 Desember 2019.
Petugas gabungan berhasil menemukan jasad bocah tenggelam di Sungai Ciliwung, Taman Sempur, Kota Bogor, Sabtu 7 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Risma mengungkap kalau adiknya itu tidak bisa berenang. Syahdan juga disebutnya tidak minta izin kalau hendak bermain di sungai bersama teman-temannya selepas salat Jumat. "Pulang, simpan sarung dan langsung entah ke mana," ucap Risma menceritakan.
Beberapa jam kemudian, petugas kepolisian datang ke rumahnya dan memberitahukan Syahdan hanyut di Ciliwung. "Ya kami kaget, bahkan ibu sempat pingsan," kata Risma.