TEMPO.CO, Depok – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok dalam beberapa waktu ke belakang sibuk dengan laporan masuknya ular ke pemukiman warga.
Komandan Pleton Operasional Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdy Setiawan mengatakan, seharinya rata-rata laporan masuk mencapai lima laporan. “Setiap hari ada saja memang, dan rata-rata laporannya mencapai tiga per harinya,” kata Merdy kepada Tempo, Selasa 17 Desember 2019.
Merdy mengatakan tahun ini menjadi waktu tersibuk bagi Damkar Depok, khususnya di bidang penyelamatan ular di pemukiman warga. “Sebetulnya mungkin bukan hanya tahun ini saja, tapi karena tahun ini marak media sosial, jadi lebih ramai aja,” kata Merdy.
Ia mengatakan sejak akhir November kemarin laporan yang masuk ke Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok memang lebih banyak penyelamatan di banding kebakaran. “Kalau nilai sampai 10, perbandingannya 8 dan 2; 2 kebakaran sementara penyelamatan ular 8 laporan,” kata dia.
Menurutnya dari seluruh laporan itu, ada kurang lebih 60 ular yang berhasil diamankan oleh pihaknya, “Hampir sebagian besar kami serahkan ke komunitas dan pencipta reptil,” kata dia.
Diketahui, hingga hari ini fenomena ular berkeliaran di lingkungan rumah di Kota Depok masih menjadi kekhawatiran masyarakat setempat.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, akan mengkaji faktor penyebab merebaknya ular di lingkungan warga bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok juga Komunitas Intelejen Daerah. “Kami sedang mengkaji faktornya itu apa,” kata Idris.