TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta optimistis serapan anggaran akan mencapai lebih dari 83 persen dari total Rp 86 triliun nilai APBD Perubahan 2019. "Rencana tereksekusi di 83,42 persen, ini lebih baik dari serapan tahun sebelumnya" ujar Sekretaris Daerah, Saefulah, saat ditemui di Balai Kota DKI, Kamis 26 Desember 2019.
Saefullah menyatakan bahwa angka 83 persen tersebut hasil perhitungan dari target sisa pembayaran yang belum terealisasi. Dia menunjuk seperti renovasi kantor kelurahan, puskemas, hingga gedung sekolah.
Saefullah menyebutkan, nanti saat tutup buku, semua data terkait serapan anggaran akan diurai satu per satu untuk melihat tingkat serapan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. "Ini di-breakdown satu-satu jadi bisa dilihat mana yang tinggi," ujarnya.
Hingga Kamis petang, Berdasarkan data dari laman http://publik.bapedadki.net, dari total Rp 86 triliun APBD Perubahan 2019 dengan alokasi anggaran belanja langsung dan tidak langsung Rp 77,85 trilun, baru terserap Rp 61,9 triliun atau 79,54 persen.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyatakan bahwa perkiraan serapan anggaran masih sesuai target, 84 persen. Dia mengaku tak khawatir dengan realisasi yang masih jauh di bawah target.
Menurut dia, serapan anggaran sengaja ditahan agar defisit anggaran tahun ini tak membengkak setelah realisasi pendapatan juga ikut menurun. "Sekarang beda dengan tahun lalu. Kami tahan karena mengalami penurunan pemasukan," ujar Anies saat ditemui di Cipinang, Jakarta Timur, Jumat 20 Desember 2019.