Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

image-gnews
Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang telah menggenangi rumah warga selama dua hari tersebut terjadi akibat luapan Kali Bekasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang telah menggenangi rumah warga selama dua hari tersebut terjadi akibat luapan Kali Bekasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Korban banjir yang mengungsi di lapangan futsal Jalan Juanda, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, tak tersentuh bantuan hingga 36 jam. Di lokasi ini ada sekitar 30 orang terdiri dari anak-anak, balita, hingga dewasa.

"Yang paling dibutuhkan adalah susu dan makanan siap saji," ujar Deni, korban banjir yang ditemui Tempo, Kamis, 2 Januari 2020.

Pengungsi di lokasi ini tak mengira jika tempat untuk berteduh dan istirahat mereka bakal terendam air hingga sepaha orang dewasa. Mereka terisolir karena air di jalan raya sudah seleher. Sementara lokasi aman terdekat berjarak hingga 300 meter.

Deni menyatakan warga Jalan Juanda terpaksa bertahan di atap rumah sepanjang malam karena bantuan tak kunjung datang. "Sepanjang malam tak ada tim SAR datang," ucap Deni.

Hingga pagi hari Rabu 1 Desember 2020, Deni menyatakan, mereka masih belum mendapatkan bantuan. Padahal pengungsi di sini kehabisan logistik. Terutama anak-anak dan balita yang membutuhkan asupan gizi. Menurut dia, ada beberapa kali anggota tim SAR yang melintas menggunakan perahu karet. Namun, ketika dipanggil tak pernah merespon.

Untuk memenuhi makan malam, Deni berinisiatif ngeliwet. Karena masih mempunyai stok beras dan telur. Di tengah banjir, kompor gas yang sudah dievakuasi ke lantai atas kediamannya diturunkan.

"Untungnya gas masih ada," kata dia.

Nasi sedandang matang, pengungsi di lokasi ini bisa makan. Memasuki tengah malam, pengungsi memilih istirahat di atas meja. Jarak air dengan titik aman untuk tidur hanya 10 sentimeter. "Balita tidak ada yang bisa tidur, karena lapar," ujar Deni.

Baru pada Kamis 2 Januari bantuan mulai datang. Sebuah perahu karet milik perusahaan BUMN yang melintas bersedia menghampiri. Satu orang dengan bayi berusia satu tahun pun dievakuasi menuju ke kawasan Pasar Proyek.

"Sekitar jam delapan pagi," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Erik Kustara, 36 tahun, sempat ingin menjemput istri dan anaknya pada Rabu malam pukul 21.00 di lokasi pengungsian ini. Tapi, derasnya arus serta ketinggian banjir membuat upayanya sia-sia.

"Di tengah jalan balik kanan, karena air sudah seleher. Kondisi gelap," kata dia.

Karena itu, ia berpikir dua kali untuk melanjutkan menerobos banjir. Sedangkan, jarak lokasi dengan ia berdiri di tengah banjir seleher masih sekitar 200 meter.
"Enggak ada anggota BPBD yang peduli, padahal saya sudah memohon, di situ saya kesal dan marah," kata dia.

Erik kembali ke titik aman di pusat perbelanjaan Pasar Proyek, sambil menunggu pagi. "Pagi istri dan anak datang diantar oleh perahu karet bukan milik BPBD, langsung pergi ke tempat saudara," kata dia.

Belakang diketahui pusat evakuasi berada di depan Perumahan Taman Vila Kartini, kawasan yang terbilang cukup elit di lokasi ini. Camat Bekasi Timur, Widitiawarman menyebut, ada tiga perahu karet milik Polri untuk mengevakuasi warga di perumahan sejak pukul 23.00 WIB.

"Bantuan dari Polri satu paket, rescue, dapur umum, dan kesehatan," kata Widi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berkilah mengalami keterbatasan perahu karet. Pemerintah tak bisa meminta bantuan kepada DKI karena di sana juga mengalami banjir yang tak kalah parahnya.

"Pasti lah (lambat evakuasi)," kata Rahmat.

Proses evakuasi di salah satu kawasan terparah di Kota Bekasi itu baru maksimal pada Kamis siang tadi, karena perahu karet terus berdatangan, apalagi mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat sebanyak 40 unit.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

15 jam lalu

Penduduk menerobos banjir di Tarailu, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa, 30 April 2019.  ANTARA/Akbar Tado
Banjir di Kabupaten Mamuju, 321 Rumah Warga Terdampak

Banjir terjadi imbas luapan Sungai Leling seusai hujan dengan intensitas tinggi.


Remaja Tewas Terjun dari Rooftop Mal Metropolitan Bekasi

1 hari lalu

Ilustrasi bunuh diri. Foto: Canva
Remaja Tewas Terjun dari Rooftop Mal Metropolitan Bekasi

Sebelum terjun dari rooftop Mal Metropolitan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, remaja itu tertangkap kamera CCTV berjalan sendirian.


Pemda Sumsel Waspadai Risiko Banjir di Area Ini, Gelar Simulasi Menjelang Musim Hujan

1 hari lalu

Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi (tengah) didampingi oleh Plh Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Askoni (kanan) dan Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu, Muhammad Iqbal Alisyahbana (kiri), saat memberikan keterangan pers usai melakukan apel simulasi banjir di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City. Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pemda Sumsel Waspadai Risiko Banjir di Area Ini, Gelar Simulasi Menjelang Musim Hujan

Merujuk prediksi cuaca BMKG, musim hujan di Sumsel akan datang pada bulan ini hingga November 2024


Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

4 hari lalu

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra
Sungai Barito Meluap, BNPB: Enam Kecamatan di Murung Raya Kalimantan Tengah Terendam Banjir

Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Barito di Kalimantan Tengah meluap. Banjir merendam enam kecamatan.


Usai Dilantik Jadi Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi Pantau Persiapan Pelantikan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Oktober 2024. ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
Usai Dilantik Jadi Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi Pantau Persiapan Pelantikan Prabowo-Gibran

Teguh Setyabudi dijadwalkan menjemput tamu-tamu negara yang menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran.


Soal Kondisi Teras Cihampelas, Ridwan Kamil: Wali Kota Selanjutnya Enggak Mau Ngurusin

6 hari lalu

Calon Gubernur DKI Jakarta (Cagub) Ridwan Kamil saat menghadiri Deklarasi Dukungan oleh Relawan Persaudaraan 98 di Kantor DPP Persaudaraan 98, Tebet, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024. Dalam kunjungan ini, Ketua Umum Relawan Persaudaraan 98 Wahab Talaohu mengatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil berdasarkan langkah Ideologis dan Strategis. TEMPO/Ilham Balindra
Soal Kondisi Teras Cihampelas, Ridwan Kamil: Wali Kota Selanjutnya Enggak Mau Ngurusin

Ridwan Kamil menanggapi kondisi Teras Cihampelas yang disorot warganet. Ia pun menuding Wali Kota Bandung setelahnya tak mau mengurus.


Blusukan ke Gorong-gorong dan Drainase, Pjs Walikota Ungkap Penyebab Banjir di Batam

6 hari lalu

Pjs Wali Kota Batam Andi Agung (baju hitam) menyaksikan sampah menumpuk di drainase yang ada di Lubuk Baja, Batam, Jumat (18/10/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Blusukan ke Gorong-gorong dan Drainase, Pjs Walikota Ungkap Penyebab Banjir di Batam

Drainase di Kota Batam nyatanya tidak dibersihkan selama beberapa tahun terakhir. Ada juga sampah pasir yang ditengarai datang dari proyek lahan.


Usai Dilantik, Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Ungkap Tugasnya Antisipasi Banjir

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian (kedua dari kanan) menyaksikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi (kanan) menandatangani pakta integritas saat upacara pelantikan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024. Mendagri melantik Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono, dan Anwar Harun sebagai Pj Gubernur Papua Tengah menggantikan Ribka Haluk. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Usai Dilantik, Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Ungkap Tugasnya Antisipasi Banjir

Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan tugasnya dalam waktu dekat adalah mengantisipasi potensi banjir pada November mendatang.


Upaya KPU Jakarta Antisipasi Surat Suara Rusak karena Potensi Banjir

8 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
Upaya KPU Jakarta Antisipasi Surat Suara Rusak karena Potensi Banjir

Usai evaluasi terhadap distribusi logistik, KPU Jakarta menyusun upaya untuk antisipasi rusaknya surat suara karena banjir.


Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

8 hari lalu

Petugas berada di tengah puing-puing setelah serangan Israel di pasar komersial, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Nabatieh, Lebanon selatan, 13 Oktober 2024. Serangan udara Israel telah menghancurkan pasar era Ottoman di kota selatan Nabatieh semalam, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat orang. REUTERS/Mohammed Yassin
Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

WNI menceritakan kondisi Lebanon memburuk akibat dibombardir Israel sejak Agustus 2024. Serangan itu sudah sampai ke Ibu kota Beirut.