TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pasangan calon pengantin merasa ditipu oleh Wedding Organizer Pandamanda yang berkantor di Depok. Mereka pun mendatangi Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa, 4 Februari 2020.
Penipuan ini berawal dari iklan promo nikah murah yang diadakan wedding organizer ini. Dalam promo itu ditawarkan biaya pernikahan Rp 50 juta sudah mendapat berbagai fasilitas mulai dari 250 kartu undangan, cincin kawin, foto pranikah, subsidi gedung, dan catering.
Anjar Susilo, salah satu korban yang tergiur promo murah tersebut mengatakan ia telah melunasi biaya Rp 50 juta kepada wedding organizer tersebut. Nyatanya, lima hari sebelum pernikahannya, pihak penata acara pernikahan itu belum juga melunasi pembiayaan gedung.
"Saya dikabari vendor, katanya gedung belum dilunasi. Padahal acara kami tanggal 9 Februari," ujar pria 30 tahun ini saat ditemui Tempo di Mapolres Depok, Selasa, 4 Februari 2020.
Anjar mengatakan kejanggalan sudah terasa saat ia baru mendapat kartu undangan dan foto pranikah saja. "Itu pun setelah kami mengemis-ngemis karena tidak ada kabar untuk melakukan pra wedding," kata dia.
Hal yang sama dirasakan pasangan pengantin lain, yakni warga Bogor, Isnaini, 25 tahun. Bedanya, Isnaini telah menjalani momen sakral tersebut, namun tidak sesuai dengan harapan. Saat menjalani resepsi pernikahan pada Ahad 2 Februari 2020 kemarin, tidak ada dekorasi dan catering, bahkan janur yang digunakan pun merupakan janur bekas resepsi yang pernah diselenggarakan di gedung tersebut.
“Dari pukul 14.00 hingga 16.00 sore, tidak ada catering sama sekali dan dekorasi pun akhirnya dibantu oleh pengelola gedung,” kata Isnaini.
Isnaini mengatakan, dirinya juga ikut dalam paket promo Rp 50 juta. “Kami dapat informasinya dari instagram ada paket promo nikah murah dari Wedding Organizer Pandamanda, rupanya zonk gini,” kata Isnaini.
Polisi yang mendapat laporan kasus penipuan ini sudah melakukan penyelidikan.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Firdaus mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pemilik WO Pandamanda mengakui terjadi kesalahan di manajemen hingga sebabkan banyak konsumennya merasa tertipu.
“Kami masih terus lakukan penyelidikan dan mengamankan pemilik wedding organizer,” kata Firdaus Selasa, 4 Februari 2020.