TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan menyerahkan keputusan jadi atau tidaknya Monumen Nasional alias Monas sebagai lintas balap Formula E kepada pemerintah.
Sandiaga Uno berharap keputusan yang diambil soal lokasi Formula E mempertimbangkan beberapa hal.
"Tapi apa pun keputusannya, harusnya segera karena persiapan segera, dan harus dipastikan segera bahwa tidak merusak cagar budaya. Tidak menimbulkan pelanggaran peraturan dan segera diakhiri polemik saat ini. Apalagi polemiknya di publik ini mengirim pesan yang kurang baik ke dunia internasional," kata Sandiaga Uno di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, Sabtu, 22 Februari 2020.
Sandiaga mengaku telah berbicara dengan sejumlah rekannya dari luar negeri yang sangat tertarik dengan ajang Formula E. Menurut dia, ajang balap mobil listrik itu memang selalu menonjolkan suatu ikon daerah.
"Misalnya ikonnya Monas ini yang mungkin mau ditonjolkan, tapi dipastikan harus juga jangan sampai merusak lingkungan atau cagar budaya ini tugas pemerintah apalagi Juni akan dilaksanakan," kata dia.
Pemilihan Monas sebagai sirkuit balap Formula E masih berpolemik. Pada Selasa lalu atau 11 Februari 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan telah menerima rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya untuk bisa menggunakan Monas sebagai lintasan balap Formula E.
Anies Baswedan menyampaikan keterangan itu kepada Menteri Sekretaris Negara, Praktikno melalui surat. Namun Ketua Tim Ahli Cagar Budaya, Mundardjito membantah telah memberikan rekomendasi yang membolehkan Monas digunakan sebagai sirkuit balapan perdana Formula E di Indonesia itu.