TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Achmad Solechan meminta Wali Kota Depok, Jawa Barat Mohammad Idris untuk menyampaikan secara jelas, lengkap dan terbuka mengenai penanganan yang telah dilakukan untuk mencegah meluasnya virus corona atau COVID-19.
"Kami menuntut Pemerintah Kota Depok untuk menangani kasus ini dengan benar, dan memastikan tidak akan terjadi persebaran COVID-19 secara masif di wilayah Kota Depok. Kota Depok harus aman dari persebaran COVID-19," kata Achmad Solechan didampingi Sekretaris PCNU Kota Depok H. Achmad Furqon di Depok, Kamis, 5 Maret 2020.
Untuk memastikan Kota Depok yang aman dari ancaman virus COVID-19, PCNU Depok meminta pemerintah segera mengeluarkan solusi kebijakan yang lebih konkret. Hal ini untuk meminimalisasi persebaran virus dan peningkatan jumlah suspect yang terpapar dan terindikasi COVID-19 sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta standar kesehatan dunia (WHO).
"Warga tidak butuh sekadar imbauan untuk tidak panik. Lebih penting lagi adalah bagaimana keterbukaan informasi terkait penanganan dan antisipasi sampai pada masyarakat," katanya.
Achmad Solechan juga meminta Pemkot Depok tetap menjaga data pribadi pasien kasus terpapar COVID-19 agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat. Sehingga warga Depok dapat lebih tenang atas informasi yang diberikan serta kepastian penanganan dari Pemkot Depok.
"Kami berharap privasi korban agar tetap terjaga," ujarnya.
Informasi terkait positifnya warga Depok terkena virus corona telah membuat panik masyarakat. Dapat Dijumpai aksi memborong masker meski harganya mahal. Bahkan warga dari luar ada kekhawatiran untuk datang ke Depok.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut bahwa ada dua orang warga Depok yang sudah positif terpapar virus corona. Saat ini keduanya sedang dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Kondisi mereka kini disebutkan membaik.