TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Idris Ahmad, meminta pemerintah pusat memberikan otoritas kepada daerah yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pemeriksaan sendiri dalam menanggulangi penularan virus corona.
Menurut Ahmad, saat ini Pemerintah Provinsi DKI mampu untuk melakukan pemeriksaan orang yang diduga tertular virus corona melalui laboratorium kesehatan daerah DKI. "Saya setuju ada otoritas yang diberikan ke daerah dengan melihat kemampuan laboratorium kesehatan daerah masing-masing atau pihak swasta yang diperbantukan," kata Idris di DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Maret 2020.
Petugas berjalan ke arah mobil ambulans yang terparkir di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis, 5 Maret 2020. Saat ini ada sembilan pasien yang diisolasi terkait Virus Corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. ANTARA
Menurut dia, prinsip desentralisasi pemeriksaan penting diberikan kepada daerah yang mempunyai kemampuan agar penanggulangan penyebaran Covid 19 bisa segera terdeteksi dan mencegah serta menanggulangi penularan virus. "Ketika penentuan cepat kita bisa tracing lebih cepat epidemiologinya."
Dengan gerak cepat yang dilakukan setiap pemerintahan daerah, kata Idris, nantinya jalur penularan penyakit bisa ditutup dan pemerintah bisa melakukan rencana lanjutan untuk memetakan wilayah dan penyebabnya.
"Usulan kami hari ini adalah bagaimana pemerintah pusat memberikan otoritas kepada daerah dengan mempertimbangkan laboratorium kesehatan daerah masing-masing agar bisa melakukan pemeriksaan terhadap suspect atau penderita Covid 19," kata dia.
Permintaan PSI itu senada dengan yang diungkapkan Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies berharap pemerintah pusat bisa memberikan otoritas kepada DKI untuk memeriksa pasien yang dipantau atau diawasi dalam mencegah penularan virus corona. Sebab, selama ini pemeriksaan hanya dilakukan di pemerintah pusat.
"Padahal laboratorium kesehatan kami punya kemampuan untuk memeriksa," ujarnya. "Ada tiga laboratorium yang bisa digunakan untuk memeriksa virus corona di Jakarta."