TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan relawan di Jakarta telah menyatakan kesediaannya menjadi teman ngobrol bagi para pasien Corona. Mereka akan memberi pendampingan bagi orang yang sedang menjalani masa karantina di rumah sakit ataupun mandiri di rumah.
"Kami membuka pendaftaran pada tanggal 14 hingga 16 April 2020. Sampai saat ini sudah hampir 150 relawan yang mendaftar," kata Ketua Relawan Jakarta Maju Bersama, Usamah Abdul Aziz, di Jakarta, Kamis, 16 April 2020.
Usamah menjelaskan relawan terpilih akan dikumpulkan dalam grup perbincangan pada aplikasi khusus yang memungkinkan mereka saling berdialog secara tulis maupun panggilan video. Pada grup tersebut akan diberikan pengarahan dan materi pendampingan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), maupun pasien Corona. "Kami bekerja sama dengan seorang dosen psikologi yang sudah membuatkan modul untuk dijadikan bahan beraktivitas," katanya.
Relawan Jakarta Maju Bersama juga sudah bekerja sama dengan beberapa dokter yang siap membantu memberikan saran dan arahan bila ada pertanyaan dan keluhan yang disampaikan ODP maupun PDP. "Setelah itu relawan akan diberi nomer telepon ODP atau PDP. Satu relawan untuk satu ODP atau PDP," katanya.
Nantinya, relawan akan secara rutin menyapa dan mengawasi ODP dan PDP. "Kita akan pantau dan jaga semangatnya," katanya.
Usamah mengatakan latar belakang dari kegiatan itu karena banyak ODP maupun PDP yang mengalami stres akibat status COVID-19 yang disandang. Menurut dia, pasien Corona merasakan tekanan berat dan hal itu bisa berdampak pada turunnya imunitas dalam tubuh.
"Hal ini harus dihentikan. Saudara kita ini harus diberikan pendampingan secara rutin, diberikan informasi yang tepat, dihibur dan dikuatkan mentalnya agar kondisinya bisa lebih baik," kata Usamah.
Ihwal ODP dan PDP yang mengajukan pendampingan kepada relawan, Usamah mengatakan, jumlahnya masih sedikit. "Tapi kami masih terus mencari," tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menurunkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat kondisi kesehatan tubuh yang semakin memburuk. "Saya harap akan meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami yakin di Indonesia banyak sekali orang baik yang akan bersedia membantu menjadi relawan untuk mendampingi saudara sebangsanya," kata Usamah.