TEMPO.CO, Jakarta -Penyidik KPK, Novel Baswedan mengatakan bahwa dirinya diintai oleh sekitar empat orang tidak dikenal sekitar dua pekan sebelum disiram air keras pada Selasa, 11 April 2017 lalu.
Menurut Novel Baswedan para pengintai mengamati dari seberang jalan rumahnya yang berada di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel mengatakan, posisi para pengintai dipisahkan oleh sebuah kali dari letak rumahnya.
"Dan juga ada beberapa kendaraan dan mobil yang mencurigakan, foto mobilnya sudah saya berikan ke Kapolda Metro (Irjen Iriawan pada saat itu)," ujar Novel saat memberi kesaksian di hadapan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis, 30 April 2020.
Novel berujar, foto-foto orang yang mengintainya didapatkan dari tetangga. Menurut Novel, para tetangga mencurigai orang-orang tersebut sehingga mengambil fotonya. Hakim kemudian menanyakan tanggapan dari Kapolda Metro Jaya setelah menerima foto-foto para pengintai. Novel menjawab bahwa Kapolda Metro Jaya menyampaikan agar lebih waspada dan hati-hati.
"Saya ketika melihat begitu, rasanya ada kekuatan yang cukup besar yang Pak Kapolda pun saya rasa agak sedikit takut," kata Novel.
Novel Baswedan disiram air keras pada Selasa, 11 April 2017, setelah menunaikan salat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan, tak jauh dari rumahnya. Para pelaku dalam kasus ini adalah Rahmat Kadir dan Ronny Bugis.