TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewajibkan Kepala Dinas DKI Nahdiana dan jajarannya hingga guru untuk membaca buku Ki Hajar Dewantara. Anies mengatakan, Hari Pendidikan Nasional bukan soal memperingati hari kelahiran Ki Hajar Dewantara saja, tapi memahami pemikirannya.
Anies menyampaikan, selama ini masyarakat hanya mengetahui semboyan Tut Wuri Handayani yang dibuat Ki Hajar Dewantara. Dia mempertanyakan apakah masyarakat sudah membaca pemikiran bapak pendidikan itu.
"Apalah arti sebuah peringatan kalau kita tidak membaca. Karena itu saya minta Kadis mewajibkan semua membaca sehingga semua mengetahui apa yang seharusnya ada di dalam pendidikan kita," kata Anies dalam sambutannya saat upacara secara daring, Senin, 4 Mei 2020.
Menurut dia, buku yang ditulis Ki Hajar Dewantara mengulas tentang prinsip-prinsip pendidikan modern. Prinsip itulah, dia melanjutkan, diajarkan instansi pendidikan yang kini dianggap maju.
Anies berujar, beberapa sekolah di Ibu Kota juga mengajarkan prinsip serupa. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tak merinci seperti apa pemikiran tersebut.
"Diksi yang digunakan masih diksi lama tapi pemikiran yang terpancar dalam diksi lama itu adalah pemikiran-pemikiran baru yang masih relevan sampai hari ini," jelas dia.
Hari ini pemerintah DKI menggelar upacara memperingati Hardiknas yang jatuh setiap 2 Mei. Anies memberikan sambutannya dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang turut memajukan pendidikan di Jakarta. Dia bersyukur upacara tetap berjalan meski secara jarak jauh karena pandemi Covid-19.