TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum memastikan apakah mal di Jakarta diperbolehkan untuk mulai dibuka pada 5 Juni 2020 usai PSBB Jakarta tahap 3 berakhir. Menurut Anies, pekan ini merupakan fase penentuan apakah PSBB Jakarta tidak diperpanjang lagi.
"Dua pekan ini adalah pekan penentuan, kami berkepentingan seluruh masyarakat menaati secara disiplin sehingga pada saat siklus 14 hari terakhir PSBB, karena PSBB jakarta berakhir tanggal 4 apakah ini PSBB penghabisan atau diperpanjang," ujar Anies saat live streaming di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 26 Mei 2020.
Anies Baswedan mengatakan bahwa diperpanjang atau tidaknya PSBB Jakarta akan melihat kepada angka penularan Covid 19 di ibu kota. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para ahli akan disampaikan ke publik pada saat itu.
Namun Anies tetap meminta masyarakat untuk tetap disiplin dan mematuhi PSBB Jakarta, terutama dalam membatasi pertemuan dan interaksi antarwarga.
"Terkait dengan PSBB sudah seperti diarahkan presiden bahwa kita harus disiplin menjalankan pembatasan sosial, virusnya menular lewat pertemuan bila tidak ingin penularan tiadakan pertemuan, pertemuan sosial, ekonomi, budaya keagamaan, khusus wilayah DKI Jakarta," ujarnya.
Hari ini, Anies Baswedan mendampingi Presiden Jokowi meninjau Stasiun MRT Bundaran HI untuk melihat kesiapan transportasi publik menjelang New Normal. Presiden juga dijadwalkan melakukan peninjauan ke mal di Bekasi.
Saat ini berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI DKI sebanyak 64 mal di Jakarta sudah bersiap untuk buka kembali usai penerapan PSBB tahap tiga.
"Data mal anggota APPBI DPD DKI Jakarta yang akan buka kembali (new normal). Berdasarkan PERGUB No. 489 Tahun 2020," kata Ketua APPBI Ellen Hidayat, kemarin.
Sebelumnya Ellen menyatakan siap membuka kembali mal di Jakarta sesuai kondisi New Normal diiringi dengan berbagai ketentuan penerapan protokol kesehatan. Seperti mewajibkan menggunakan masker, melakukan pemeriksaan suhu, menerapkan physical distancing hingga menyedikan tempat cuci tangan. "Kami akan menerapkan berbagai prosedur standar yang berpijak pada kesehatan, kenyamanan, dan kepercayaan kepada para pengunjung," katanya.