TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman DKI Jakrta Suharti menyatakan jumlah pasien Covid-19 di Ibu Kota stagnan sejak Mei hingga saat ini. Namun, dia menuturkan, jumlah pasien yang terpapar virus Corona belum dikategorikan menurun.
"Situasi Jakarta sudah mulai membaik namun di Mei sampai sekarang situasinya stagnan. Itu benar-benar stagnan yang melandai, bukannya turun," kata dia saat diskusi virtual, Kamis, 25 Juni 2020.
Menurut dia, jumlah pasien Covid-19 memang meningkat beberapa hari terakhir ini. Hal itu, lanjut dia, menunjukkan kinerja Dinas Kesehatan yang aktif melakukan pemeriksaan tes swab ke masyarakat atau disebut active case finding.
Suharti membeberkan, di awal virus Corona merebak mulai Maret 2020, lebih banyak warga yang mendatangi fasilitas kesehatan atau faskes untuk diperiksa. Sementara kini kebalikannya bahwa Dinas Kesehatan gencar melakukan tes swab di sejumlah tempat, seperti pasar, wilayah kumuh, dan lainnya.
Bahkan, tambah dia, Puskesmas naungan Dinas Kesehatan diberi target agar mengetes swab kepada 150 orang per hari. "Jadi kami menyebutnya sekarang ofensif, kalau dulu defensif. Sekarang kami yang mencari mereka," ucap dia.
Jumlah pasien positif Covid-19 baru di Jakarta terus bertambah setiap harinya. Angka itu tetap naik meski Jakarta telah memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sejak 5 Juni 2020. Per kemarin pasien positif sebanyak 10.277 orang, 628 meninggal, dan 5.322 sembuh.