TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan 2 ekor anjing pelacak K-9 yang dikerahkan ke TKP penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo, mengendus asal-usul pisau dapur yang digunakan pelaku untuk menikam dada dan leher korban.
Kedua anjing pelacak itu mengarahkan penyidik ke sebuah lokasi yang berjarak 400 meter dari TKP.
"Kedua anjing menyusuri tepi danau, hingga sekitar 400 meter dari TKP. Ada warung di sana, kedua anjing berhenti," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 13 Juli 2020.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap warung tersebut. Namun mengenai hasil pemeriksaan, Yusri enggan menjelaskannya.
"Itu (keterkaitan warung dengan pisau) masih kami dalami,"
Mayat Yodi pertama kali ditemukan warga di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020.
Yusri mengatakan tidak ada barang pribadi Yodi Prabowo yang hilang dalam kasus ini. Barang pribadi korban seperti satu unit motor merek Honda Beat, kamera, serta dompet berada di tubuh korban. Polisi juga menemukan sebilah pisau dapur di dalam jaket Yodi. “Jadi ini masih akan kami dalami lagi,” tutur dia.
Meski begitu, polisi belum dapat menyimpulkan apakah motif di balik kasus ini murni pembunuhan. Menurut Yusri, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kepolisian Resor Jakarta Selatan sudah membentuk tim khusus. Mereka, kata Yusri, tengah melakukan analisis dan evaluasi untuk mempelajari kasus tewasnya editor Metro TV tersebut.