TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa angka positivity rate atau persentase penemuan kasus di Jakarta yang saat ini sudah di atas 10 persen merupakan hal yang mengkhawatirkan.
Berdasarkan laporan Tim Gugus Tugas DKI sepekan ini angka positivity rate 12,5 persen. "Sekarang positivity rate kita di atas 10 persen ini angka yang sangat mengkhawatirkan," ujar Anies dalam diskusi virtual, Jumat 4 September 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Dukung Gerakan Deklarasi Penggunaan Masker
Anies menyatakan sebelumnya angka positivity rate DKI berada di angka 3,5 persen, artinya saat itu dari 100 orang yang dites ditemukan 3 orang yang positif, sedangkan sekarang positivity rate DKI sudah di atas 10 persen.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menyebutkan kondisi tersebut menunjukan bahwa saat ini penularan Covid-19 masih terjadi di tengah. masyarakat. Dia meminta agar warga untuk kembali disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.
Menurut dia, jika Pemerintah DKI hanya terus melakukan testing, tracing dan treatment tanpa diimbangi dengan kedisiplinan maka upaya memutus penularan Covid-19 tidak akan maksimal. "Alhamdulillah Jakarta sudah mengerjakan testing, tracing dan treatment dengan baik. Sekarang kita mendorong agar warga untuk memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan," ujarnya.
Ia mengatakan masker saat ini seperti vaksin yang melindungi diri dari penularan Covid 19. "Inilah vaksin kita sampai nanti ditemukan vaksin yang disuntikkan," ujarnya.
Berdasarkan laporan Tim Gugus Covid-19 DKI pekan ini angka positivity rate DKI mencapai 12,5 persen. Hal tersebut menyusul dengan penambahan kasus baru DKI kembali mencatat rekor tertinggi, Kamis, 3 September 2020, penambahan jumlah kasus positif mencapai 1.406 kasus.