TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan 5.500 kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Ibu Kota tidak akan cukup hingga Desember 2020 jika jumlah pasien Covid-19 terus meningkat. "Kalau tidak ada intervensi yang lebih kuat, tidak cukup," kata dia dalam diskusi virtual yang digelar LaporCovid-19, Rabu, 9 September 2020.
Dinas telah memetakan berapa proyeksi jumlah pasien Covid-19 tanpa gejala atau disebut asimtomatik hingga masuk berkondisi sedang dan berat. Menurut Widyastuti, diperkirakan 37 persen pasien dengan kondisi sedang dan berat perlu perawatan rumah sakit. Dinas juga sudah memperhitungkan tingkat kesembuhan dan kematian pasien.
Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta belakangan ini bertambah sekitar 800-1.000 kasus baru per hari. Data hingga 8 September 2020 tercatat ada 48.811 kasus dengan rincian 11.030 positif, 1.330 meninggal, dan 36.451 sembuh.
Dinas Kesehatan DKI akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU hingga 5.500 unit. Saat ini tersedia 4.581 tempat tidur dengan rincian 4.053 isolasi dan 528 ICU.
Dinas juga telah membuka 13 RSUD di DKI yang pelayanannya penuh menangani pasien Covid-19. Tempat tidur di rumah sakit rujukan juga ditambah, sehingga total tempat tidur isolasi dan ICU bisa mencapai 5.432 unit.
Walau jumlah ini diperkirakan tak cukup hingga Desember 2020, Dinas optimistis masih akan ada harapan tambahan kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. "Masih ada peluang dengan adanya Wisma Atlet," ujar Widyastuti.
Pemerintah pusat akan membuka Tower 4 dan 5 Wisma Atlet. Di Tower 5, akan ada 1500-2000 tempat tidur khusus pasien Covid-19 tanpa gejala.