TEMPO.CO, Jakarta - Museum Sejarah Jakarta termasuk dalam daftar museum yang harus ditutup selama PSBB Jakarta mulai Senin, 14 September 2020. Namun Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Sri Kusumawati menyatakan selama PSBB Transisi pun, jumlah pengunjung museum itu turun drastis.
Pada masa PSBB Transisi Juni hingga Agustus 2020, jumlah pengunjung Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah hanya 6.539 orang.
"Jumlah tersebut terdiri dari pengunjung dewasa, mahasiswa dan pelajar baik yang umum maupun rombongan," kata Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Sri Kusumawati di Jakarta, Kamis 10 September 2020.
Sebelum pandemi Covid-19 pada Januari hingga awal Maret 2020, jumlah pengunjung museum di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1 itu tercatat sebanyak 121.205 orang.
Mulai pertengahan Maret hingga Mei 2020, Museum Sejarah Jakarta ditutup saat dimulainya masa PSBB. Pada Senin depan, museum itu akan kembali ditutup karena PSBB kembali diberlakukan.
Sri mengatakan pada masa PSBB transisi, seluruh pengunjung Museum Sejarah Jakarta adalah wisatawan lokal, tanpa ada wisatawan asing.
Baca: DKI Jakarta PSBB Total Mulai Senin, Bupati Tangerang Bilang Begini
Salah satu faktor pengunjung turun drastis karena pembatasan pengunjung sesuai protokol kesehatan. Satu rombongan maksimal 15 orang.
Museum Kesejarahan Jakarta di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat memastikan akan tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total mulai 14 September 2020. Ada 4 museum yang tergabung dalam Museum Kesejarahan Jakarta yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45, Museum Prasasti dan Museum MH Thamrin.
"Iya, museum juga yang termasuk akan ditutup," kata Sri.
Penutupan museum Sejarah Jakarta dan 3 museum lain tersebut mengikuti ketetapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang resmi menginjak rem darurat dengan mencabut kebijakan PSBB transisi dan mengembalikannya kepada kebijakan PSBB yang diperketat.