TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Musisi Bogor atau Pambo, Ahmad Zulfikar alias Joker menyayangkan langkah pemerintah memperpanjang jam malam.
Menurutnya, panggung atau gigs reguler di malam hari adalah sumber keuangan tetap bagi ratusan musisi yang dinaungi Pambo.
“Sangat disayangkan, padahal aksi kami kemarin menuntut untuk dihapuskannya jam malam,” kata Ahmad ketika dihubungi Tempo, Selasa 15 September 2020.
Sebenarnya, Pemerintah Kota Bogor telah menjanjikan sejumlah instansi, hotel dan restoran untuk memberi panggung bagi para musisi yang terdampak jam malam hinggga Jumat, 11 September 2020. Namun, menurut Ahmad, kebijakan itu tidak efektif.
“Faktanya tidak semua instansi bisa menampung musisi Pambo, di samping itu anggaran per instansi hanya 500 ribu,” kata dia. Perlu diketahui, Pambo menaungi sekitar 100 musisi di Kota Bogor.
Ahmad juga bercerita, telah banyak musisi yang menjual peralatan musiknya karena tidak adanya pemasukan reguler, yakni gigs malam. “Padahal alat kan senjata mereka cari nafkah,” kata dia.
Ahmad mengatakan belum ada rencana untuk beraudiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya. “Kami udah pada capek sih mas, percuma teriak teriak ke pemerintah,” kata dia.
Sebelumnya, Bima Arya memutuskan melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro hingga 29 September 2020. Jam operasional di malam hari dibatasi hanya sampai pukul 20.00.