TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohamad Abdi Suhufan telah menerima informasi soal adanya penemuan 5 jenazah Anak Buah Kapal (ABK). Polisi menemukan kelima jenazah dalam cold storadge di kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI saat berlayar di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Saat ini, DFW Indonesia dan tim dari Fisher Center, organisasi yang menampung pengaduan awal kapal perikanan, sedang bergerak. Mereka melacak informasi di jejaring ABK.
"Apakah mayat tersebut dari kapal ikan asing atau dalam negeri?" kata Abdi saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam, 17 September 2020.
Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Morry Ermond telah membenarkan adanya penemuan kelima jenazah ABK ini. "Ya benar," kata Morry saat dikonfirmasi pada hari yang sama.
Kelima jenazah dibawa ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Sementara itu, nakhoda dan awal kapal diamankan sementara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Selama ini, DFW Indonesia dan Fisher Center adalah dua organisasi yang aktif memantau kasus yang menimpa ABK Indonesia. Pada 8 Juni 2020, DFW melaporkan sejumlah insiden terhadap ABK dalam beberapa bulan terakhir.
Sepanjang November 2019 sampai Juni 2020, sudah ada 31 ABK yang jadi korban, khususnya di kapal ikan Cina. Sebanyak 7 orang meninggal dunia, 3 hilang, dan 21 selamat.