TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengkritik unggahan Gubernur Anies Baswedan soal buku "How Democracies Die". Kritik itu Tsamara sampaikan lewat cuitan melalui akun Twitter @TsamaraDKI pada Senin, 23 November 2020.
Pada Ahad pagi, Anies Baswedan mengunggah fotonya sedang membaca buku berlatar belakang pemilu di Amerika Serikat pada 2016 dan mengulas tentang demokrasi di AS pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump itu.
Dalam cuitannya, Tsamara Amany mengkritik kondisi penularan Covid-19 di Ibu Kota setelah kerumunan di acara pimpinan FPI Rizieq Shihab di Petamburan.
“Kapolsek Tanah Abang & puluhan warga yg hadir positif Covid-19. Kerumunan kemarin nampaknya akan menjadi cluster baru Covid-19," cuit Tsamara. "Alih-alih fokus testing & contact tracing pada warga yg hadir, sang pemimpin daerah malah asik membaca buku di suatu “Minggu yang santai”. Memalukan.”
Ketika dikonfirmasi lewat pesan pendek, Tsamara Amany membenarkan bahwa kritik dalam cuitan itu ia tujukan kepada Anies Baswedan. Menurut dia, Anies seharusnya lebih gencar lagi melacak penyebaran Covid-19 pasca-kerumunan di acara Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November itu.
“Padahal sejak awal dengan besarnya kerumunan harusnya dilakukan testing besar-besaran,” ucap Tsamara.
Menurut Ketua DPP PSI itu, Anies seharusnya melarang segala kegiatan yang berpotensi memunculkan kerumunan dengan tegas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan aktivitasnya di Minggu pagi, 22 November 2020. Dalam akun Twitternya @aniesbaswedan, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengunggah fotonya saat sedang membaca buku. "Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," kicau Anies di akun Twitternya.
Baca juga: Anies Baswedan Baca How Democracies Die, Politikus Nasdem Jadi Ingat Kejadian Pilkada DKI
Dalam foto yang dibagikan, Anies Baswedan tampak mengenakan kemeja putih lengan pendek dan sarung merah marun dengan motif kotak-kotak kecil. Anies duduk dan terlihat membaca buku "How Democracies Die" bersampul hitam yang senada dengan jam tangan digitalnya.