Belakangan, PSI menolak setelah pembahasannya selesai. "Jadi itu bentuk kekecewaan legislator Kebon Sirih. Sepertinya ini bentuk balas dendam politik fraksi-fraksi DPRD Jakarta ke PSI yang dinilai tidak konsisten soal kenaikan tunjangan."
Dengan gaya politik seperti itu, kata dia, PSI terkesan ingin menonjolkan satu-satunya partai yang paling bersih. Sedangkan partai lain tidak. Padahal, sejak awal PSI menyetujui kenaikan tunjangan tersebut.
"Gaya PSI yang terlihat sebagai satu-satunya matahari yang bersinar terang di Kebon Sirih tentu melukai partai lain," ujarnya. "Dari segi komunikasi politik ini cenderung menimbulkan kecemburuan sosial politik. Karena terkesan ingin menjadi pahlawan, tapi menumbalkan yang lain."
Menurut Adi, semestinya PSI lebih banyak belajar dalam proses politik. Sebab, kebijakan yang dilakukan PSI tidak elegan karena sejak awal partai besutan Grace Natalie itu menyetujui kenaikan tunjangan. "Kalau dari awal menolak lain ceritanya. Kalau mau cari panggung politik harus yang elegan. Walkout itu bisa dianggap hukuman yang harus dibayar PSI."
Di sisi lain, aksi walkout tersebut juga menunjukkan ketidakdewasaan legislator Kebon Sirih dalam menyikapi perbedaan pandangan. "Jadi kalau melihatnya secara tata niaga politik ini tidak wajar," ucapnya.