TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan ikut mengucapkan selamat Hari Ibu pada Selasa, 22 Desember 2020.
Meski begitu, menurut dia, Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan negara-negara lain.
Anies mengatakan, Hari Ibu di Indonesia adalah memperingati perjuangan kaum perempuan dalam meraih kemerdekaan. Alasannya, kata Anies, pada 22 Desember 1928 silam Kongres Perempuan pertama kali digelar di Yogyakarta.
“Jadi peringatannya bukan pada pribadi ibu saja, tetapi pada perjuangan kaum perempuan. Kepada para ibu semua, saya mengucapkan selamat Hari Ibu,” ujar dia dalam acara Forum Musrenbang perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Pemprov DKI Jakarta pagi ini.
Berdasarkan artikel di Majalah Tempo edisi 21 Desember 2015 yang ditulis oleh Dewan Redaksi Jurnal Perempuan, Komisioner Komisi Nasional Perempuan, Hari Ibu lahir dari peristiwa perjuangan perempuan menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib yang dikeluarkan melalui Dekrit Presiden Soekarno pada 22 Desember 1959.
Hal ini untuk mengenang diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama pada 1928 di Yogyakarta. Peristiwa itu adalah salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia.
Pada tanggal tersebut, para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat berjuang untuk menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Para perempuan tahun itu melakukan pemikiran kritis dan berbagai upaya yang penting bagi kemajuan bangsa.
Dari paparan tersebut, tercermin misi diperingatinya Hari Ibu lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.
“Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah untuk bersatu dan bekerja bersama,” seperti Tempo kutip dari artikel tersebut.